Dengan mengenakan atribut serba hitam, kemarin massa berkumpul dan berorasi sambil membentangkan beberapa spanduk tuntunan.
"Aksi ini diikuti oleh 70 orang untuk menyuarakan aspirasi 200 pemilik unit condotel Alana yang sangat kecewa dengan sikap dan tindakan PT Sentul City yang telah melanggar perjanjian pengelolaan atau wanprestasi sejak 2018."
Demikian dikatakan Koordinator aksi Yan Yohanes Abdullah. Yan juga mengatakan, massa aksi yang datang adalah konsumen dari berbagai kalangan.
Para konsumen kecewa karena selama ini mereka tidak mendapatkan keuntungan, jika dibandingkan dengan pengeluaran investasi.
Sedikitnya keuntungan itu disebabkan oleh sistem profit sharing 16:3 persen yang dirasa begitu merugikan konsumen.
Padahal, pada surat perjanjian awal dijanjikan 16 persen balik modal setahun, namun kenyataannya hanya tiga persen.
Menurut dia, sharing profit itu sangat tidak sesuai perjanjian dan merugikan konsumen yang berinvestasi sampai hingga miliaran rupiah.
"Nah, janji dia di brosur waktu kita beli, 16 persen persen balik modal, makanya para pensiunan (konsumen) ini tertarik, lumayan 16 persen kan, ternyata jeblok, ketipu, ternyata cuman tiga persen," ungkap dia.
Tak hanya itu, pembayaran profit sharing kondominium-hotel yang dikelola manajemen Sentul City pun terlambat.
Dari laporan operasional, pembagian pendapatan sewa unit kamar tidak dibayar atau bahkan tidak tepat waktu sesuai perjanjian.
Ada pun dugaan kasus pelanggaran perjanjian kontrak atau wanprestasi investasi bermula ketika konsumen berinvestasi pada 200 unit kamar di hotel Alana Sentul.
Sentul City membangun gedung hotel Alana dan menjual unit kamarnya ke publik atau ke 200 orang tersebut.
Pada perjanjian itu juga diatur, harus ada laporan untuk konsumen setiap tahun, namun sejak 2018 tidak pernah dilakukan lagi.
"Di perjanjian ini, kan para konsumen orang awam. Mana ngerti kita waktu beli itu. Jadi kita itu beli karena tergiur (keuntungan) investasi di unit kamarnya karena itu yang dijual ke publik."
"Ya harga satu unit itu miliar, dia janjikan enam tahun balik modal," ujar Yan, yang juga salah satu konsumen atau pemilik Condotel Alana Sentul.
"Untuk saat ini kita ambil jalur maksa aja, karena melanggar kontrak, ya kita menuntut patuh sama kontrak makanya kita demo."
"Di luar ini semua nanti akan kita bawa ke jalur hukum untuk membatalkan kontrak yang lebih waras," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.