Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Lokal Sumbawa Tak Terpengaruh Kenaikan Harga

Kompas.com - 06/03/2024, 08:49 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga beras di pasar semakin tak berpihak kepada rakyat kecil. Kenaikan harga terasa sangat mencekik.

Meski demikian, ada pula yang tak terlalu merasakan dampaknya. Itu dialami Samadia.

Wanita yang merupakan petani ini pantang menyerah di tengah gempuran modernisasi.

Sosok 45 tahun tersebut masih menanam padi lokal Sumbawa. Ia menjaga kualitas pangan lokal yaitu padi merah di ladang.

Baca juga: Harga Beras Lokal di Pasar Bintoro Demak Berangsur Turun

Di tengah gempuran kebijakan yang tidak menguntungkan petani, ia bertahan dengan cara tradisional, menanam padi lokal.

Namun ada kendala yang harus dihadapi Samadia yang sudah puluhan tahun bercocok tanam dengan sistem organik. Sebab, masa panen padi lokal ini lebih lama.

“Jika menanam padi merah dengan sistem organik, kita tidak perlu gunakan pupuk kimia. Kita pakai pupuk organik dari sisa kotoran hewan yaitu kompos,” cerita Samadia Rabu (6/3/2024).

Ia meyakini benih asli Sumbawa yaitu padi merah bisa mengembalikan kejayaan petani seperti dulu.

Dari padi merah akan jadi beras merah yang lebih sehat dan rendah karbohidrat. Jadi lebih sehat ketimbang beras premium sekalipun.

"Padi merah adalah jejak leluhur nenek moyang kami dalam bercocok tanam. Proses bertani organik tanpa pestisida," kata Samadia.

Padi merah ditanam para perempuan petani di sawah dan ladang yang berada di Dusun Brang Pelat, Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurutnya, setiap daerah memiliki tradisi dalam bertani. Begitu pula yang ada di Dusun Brang Pelat, Desa Pelat, melalui tradisi basiru.

Baca juga: Mengapa Beras Merah Dianggap Lebih Sehat dari Beras Putih?

Basiru adalah bentuk gotong royong atau saling membantu dalam masyarakat Sumbawa.

Para perempuan petani akan basiru atau bergotong royong untuk menanam padi. Tradisi ini sangat bermanfaat dalam meringankan biaya produksi karena pemilik sawah, ladang atau kebun tidak mengeluarkan uang untuk membayar jasa tetapi dengan tenaga.

"Ketika basiru itu kami akan saling membantu tanam padi. Jika hari ini di sawah saya, maka besok di sawah tetangga dan begitu seterusnya," sebut Samadia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com