"Itu karena turunnya harga beli sebagai dampak dari mahalnya biaya produksi. Mereka harus pinjam utang di bank dulu untuk modal," kata Atul saat dikonfirmasi Rabu (5/3/2024).
SP mendorong perempuan petani agar konsisten menanam dengan benih lokal melalui sistem pertanian organik yang ramah lingkungan.
Baca juga: 3 Cara Masak Beras Merah agar Pulen, Tips dari Pemilik Restoran Makanan Sehat
Salah satu kelompok tani perempuan yang dibina secara berkelanjutan, yaitu kelompok saling sakiki Desa Pelat, Desa Maronge, Desa Tarusa, Desa Poto dan Desa Kakiang.
"Kami galakkan pangan lokal sebagai gerakan bersama perempuan petani di beberapa desa sasaran."
"Kami harap desa lainnya juga mengikuti gerakan ini untuk penguatan dan pemberdayaan perempuan petani," pungkas Atul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.