Riser ketika itu melihat rekannya langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Setelah itu terjadi rentetan tembakan dari arah kiri dan kanan. Posisi mobil yang ditembak berada di urutan kedua. Di dalamnya berisi personel Brimob.
Saat ditembak, personel Brimob membalas tembakan dan melaju terus untuk keluar dari titik merah.
"Saya terkena tembakan di bagian paha kaki kanan dan terjatuh," kata dia.
Waktu terjatuh, Riser pun berusaha mencari tempat perlindungan sambil membalas tembakan. Sementara mobil yang ditumpanginya terus melaju keluar dari titik merah.
Beruntung, tak lama kemudian, muncul mobil Kapolres dan langsung menolong Riser yang terjatuh di selokan.
Riser menjelaskan, dirinya dibawa ke rumah sakit terdekat. Dia masih ingat mengalami pendarahan akibat tembakan.
Sejumlah aparat keamanan yang menerima informasi adanya kontak senjata kemudian menggunakan truk menuju lokasi kejadian untuk membantu personel lainnya.
Personel gabungan akhirnya menguasai lokasi kejadian, meski sesekali terjadi tembakan dari kelompok KKB.
Baca juga: Kontak Senjata Aparat dan KKB Saat Pengamanan Kantor Bupati Intan Jaya, 1 Prajurit Tertembak
Mobil yang membawa rekan Riser, Bharada Bonafasius tiba di rumah sakit terdekat, namun nyawa rekannya tak bisa diselamatkan.
Sementara itu, Riser yang terluka kemudian dirujuk ke rumah sakit di Timika, menggunakan pesawat.
Jenazah Bonifasius dipulangkan dan tiba di kampung halamannya Bajawa Flores, Kabupaten Ngada, Jumat (24/11/2023).
Sedangkan Riser yang mulai berangsur membaik, kemudian dipulangkan ke Kota Kupang, Jumat (1/12/2023).
Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang menggunakan mobil ambulans.
Setelah sembuh, Riser akhirnya dianugerahi kenaikan pangkat. Pemberian pangkat menjadi Abripda, berlangsung dalam upacara kenaikan pangkat luar biasa di Markas Polda NTT, Kamis (29/2/2024).