Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dosen Naik Kuda Gara-gara BBM Naik | Kasus Jual Aset Asrama di Yogyakarta

Kompas.com - 29/02/2024, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Kisah dosen yang rela tunggangan kuda karena BBM langka di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat daya (MBD).

Selain itu, EM, notaris asal Palembang ditahan karena terlibat kasus penjualan asrama mahasiswa Sumatera Selatan yang ada di Jalan Puntodewo, Yogyakarta.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Rabu (28/2/2024).

1. Dosen naik kuda ke kampus

Sefanya Sairiltiata SPd MSi, dosen Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pattimura Kabupaten MBD menempuh perjalanan 12 kilometer dari ruamhnya di Desa Werwaru Kecamatan Moa Lakor ke Kampus di Kampung Babar.

Ini merupakan hari kedua Sefa, sapaan akrabnya, membawa kuda milik keluarga untuk dijadikan kendaraan.

Baca juga: Susah BBM, Seorang Dosen Naik Kuda Sejauh 12 Km Menuju Kampus

Bapak dua anak ini mengaku dirinya tak punya pilihan.

Sejak sepekan BBM langka di MBD, aktivitas masyarakat terganggu. Termasuk dirinya yang tinggal jauh dari lokasi tempat mengajar.

“Kebetulan hanya beta dosen yang tinggal jauh. Dosen lain semua tinggal di dalam kota. Jadi kemarin dan hari ini beta ke kampus dengan kuda,” kata dosen Ilmu Sosial Budaya (ISBD) dan Pendidikan Kepulauan itu kepada wartawan saat ditemui di ruang dosen PSDKU Universitas Pattimura Kabupaten MBD, Rabu pagi (28/2/2024).

Salah satu tersangka penjual aset asrama milik Pemprov Sumsel saat ditahan oleh Kejati Sumatera Selatan.Dokumentasi Penkum Kejati Sumsel Salah satu tersangka penjual aset asrama milik Pemprov Sumsel saat ditahan oleh Kejati Sumatera Selatan.

2. Notaris jual aset kerugian Rp 10 miliar

Baca juga: Kasus Notaris Jual Aset Asrama Milik Provinsi Sumsel di Yogyakarta, Negara Rugi Rp 10 Miliar

EM, notaris asal Palembang ditahan karena terlibat kasus penjualan asrama mahasiswa Sumatera Selatan yang ada di Jalan Puntodewo, Yogyakarta.

Tak hanya EM, Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan juga menetapkan ZT, penerima kuasa Yayasan Batang Hari Sembilan sebagai tersangka.

Total ada lima tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut, namun tersangka AS dan MR sudah meninggal dunia. Sehingga ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka yakni EM, ZT dan DK.

Kasus tersebut berawal saat aset bangunan milik Provinsi Sumatera Selatan di Yogyakarta diserahkan kepada Yayasan Batang Hari Sembilan.

Seorang mahasiswi tewas setelah terlibat kecelakaan di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah. KOMPAS.COM/screenshot akun Instagram @kejadiansmg Seorang mahasiswi tewas setelah terlibat kecelakaan di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah. 

3. Mahasiswi kecelakaan di depan kampus

Baca juga: Sopir Bus Eva Star Jadi Tersangka dalam Kecelakaan di Bakauheni

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Prof Hamka, persisnya di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo), Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (28/2/2024).

Kasubnit 2 Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Ipda Agus Tri Handoko mengatakan, kecelakaan tersebut menyebabkan satu pengendara tewas di lokasi.

"Satu pengendara sepeda motor tewas di lokasi," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2014).

Dia menjelaskan, pengendara sepeda motor yang terlibat kecelakaan tersebut bernama Fadia Desi Rahmawati (21), warga Bukit Beringin Lestari, Kota Semarang.

"Korban membawa Honda Beat, seorang mahasiswi," kata dia.

Anggota kepolisian mengecek kendaraan yang terlibat kecelakaan di Pelabuhan Bakauheni. ANTARA/HO-Humas Polres Lampung Selatan Anggota kepolisian mengecek kendaraan yang terlibat kecelakaan di Pelabuhan Bakauheni.

4. Sopir jadi tersangka kecelakaan di Bakauheni

Baca juga: Sopir Bus Eva Star Jadi Tersangka dalam Kecelakaan di Bakauheni

Kepolisin Resor Lampung Selatan menetapkan F (36) pengemudi bus Eva Star sebagai tersangka dalam kecelakaan di gerbang tol Pelabuhan Bakauheni.

Kecelakaan ini faktor kelalaian karena pengemudi tidak mengecek kondisi kelayakan kendaraan.

"Kemudian menjelang seaport setelah gerbang tol pengemudi melebihi batas kecepatan di atas 40 kilometer per jam."

"Saat itu sudah menggunakan gigi VI, gigi speed tinggi, kemudian tidak ada kesempatan untuk memindahkan ke gigi yang lebih rendah." Demikian penjelasan Kepala Polres Lampung Selatan AKBP Yushriandi Yusrin di Kalianda, Rabu (28/2/2024) seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Yushriandi mengatakan, selain merenggut satu korban jiwa, kecelakaan ini menyebabkan tujuh lainnya luka-luka.

"Ini juga sopir harusnya dia sudah tahu karena sering melintasi Jawa-Sumatera sehingga sopir tidak melakukan upaya penyelamatan masuk ke jalur penyelamatan di jalur tol."

"Kemudian tidak ada upaya dari pengemudi untuk membunyikan suara klakson saat mendekati gerbang seaport," kata dia.

Seekor buaya berukuran tiga meter diikat warga sebelum dievakuasi BKSDA Aceh di Desa Tanjung Keramat, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang, Selasa (27/2/2024). ANTARA/HO-Warga Seekor buaya berukuran tiga meter diikat warga sebelum dievakuasi BKSDA Aceh di Desa Tanjung Keramat, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang, Selasa (27/2/2024).

5. Indonesia darurat konflik buaya dan manusia

Baca juga: Indonesia Peringkat 1 Konflik Buaya dan Manusia, Penambangan Rusak Sungai

Konflik buaya dan manusia di Indonesia menduduki peringkat pertama dunia.

Ada tiga provinsi dengan kasus menonjol yang sebagiannya berujung pada kematian.

"Data konflik global antara buaya dan manusia terbanyak di Indonesia. Kemudian ada Malaysia dan India," kata Peneliti Garda Animalia, Bayu Nanda, saat diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Rabu (28/2/2024).

Dalam kurun 2014-2023 tercatat sebanyak 475 kasus di Indonesia. Sementara di Malaysia sebanyak 123 kasus, dan India 57 kasus.

"Jumlah serangan buaya bisa saja lebih banyak dari data yang ditemukan. Banyak yang tidak terekspos peristiwa di lapangan. Dari tiga korban berbeda yang kami temui, hanya satu yang diketahui media," ujar Nanda.

Secara nasional, daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat dengan jumlah konflik terbanyak yakni 104 kasus. Selanjutnya Kalimantan Timur 83 kasus dan Bangka Belitung 67 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com