Dia menjelaskan, pengendara sepeda motor yang terlibat kecelakaan tersebut bernama Fadia Desi Rahmawati (21), warga Bukit Beringin Lestari, Kota Semarang.
"Korban membawa Honda Beat, seorang mahasiswi," kata dia.
Baca juga: Sopir Bus Eva Star Jadi Tersangka dalam Kecelakaan di Bakauheni
Kepolisin Resor Lampung Selatan menetapkan F (36) pengemudi bus Eva Star sebagai tersangka dalam kecelakaan di gerbang tol Pelabuhan Bakauheni.
Kecelakaan ini faktor kelalaian karena pengemudi tidak mengecek kondisi kelayakan kendaraan.
"Kemudian menjelang seaport setelah gerbang tol pengemudi melebihi batas kecepatan di atas 40 kilometer per jam."
"Saat itu sudah menggunakan gigi VI, gigi speed tinggi, kemudian tidak ada kesempatan untuk memindahkan ke gigi yang lebih rendah." Demikian penjelasan Kepala Polres Lampung Selatan AKBP Yushriandi Yusrin di Kalianda, Rabu (28/2/2024) seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Yushriandi mengatakan, selain merenggut satu korban jiwa, kecelakaan ini menyebabkan tujuh lainnya luka-luka.
"Ini juga sopir harusnya dia sudah tahu karena sering melintasi Jawa-Sumatera sehingga sopir tidak melakukan upaya penyelamatan masuk ke jalur penyelamatan di jalur tol."
"Kemudian tidak ada upaya dari pengemudi untuk membunyikan suara klakson saat mendekati gerbang seaport," kata dia.
Baca juga: Indonesia Peringkat 1 Konflik Buaya dan Manusia, Penambangan Rusak Sungai
Konflik buaya dan manusia di Indonesia menduduki peringkat pertama dunia.
Ada tiga provinsi dengan kasus menonjol yang sebagiannya berujung pada kematian.
"Data konflik global antara buaya dan manusia terbanyak di Indonesia. Kemudian ada Malaysia dan India," kata Peneliti Garda Animalia, Bayu Nanda, saat diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Rabu (28/2/2024).
Dalam kurun 2014-2023 tercatat sebanyak 475 kasus di Indonesia. Sementara di Malaysia sebanyak 123 kasus, dan India 57 kasus.
"Jumlah serangan buaya bisa saja lebih banyak dari data yang ditemukan. Banyak yang tidak terekspos peristiwa di lapangan. Dari tiga korban berbeda yang kami temui, hanya satu yang diketahui media," ujar Nanda.
Secara nasional, daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat dengan jumlah konflik terbanyak yakni 104 kasus. Selanjutnya Kalimantan Timur 83 kasus dan Bangka Belitung 67 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.