Sementara itu Fatihunada, pengasuh pesantren Al Hanifiyah mengatakan ia tak tahu ada penganiayaan.
Saat itu ia hanya menerima laporan dari pengurus jika BBM meninggal setelah jatuh di kamar mandi.
"Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi,” ujar dia di hadapan para awak media, Senin (26/2/2024).
Pria yang akrab dipanggil Gus Fatih tersebut mengupayakan pemulangan jenazah BBM ke Banyuwangi.
Baca juga: Santri di Makassar Tewas Dianiaya Senior. Keluarga Korban Bakal Laporkan Ponpes
Bahkan dirinya ikut mendampingi pemulangan jenazah bersama sejumlah pengurus lainnnya. Hingga tiba di Banyuwangi, dirinya tak tahu jika santrinya adalah korban penganiayaan.
"(perihal penganiayaan) tidak tahu sama sekali. Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lawong dari awal bilangnya terpeleset,” lanjutnya.
Pihaknya pun menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada kepolisian.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim, Rizki Alfian Restiawan | Editor: Andi Hartik, Aloysius Gonsaga AE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.