"Sabar ya nak banyak baca Al-quran, kamu ini anak yang kuat. Kalau ada apa-apa lapor kepada kiai," ucap Suyanti.
Baca juga: Keluarga Ungkap Ada Sundutan Rokok di Tubuh Santri yang Tewas Dianiaya
Suyanti mengaku sempat mengirim beberapa uang ke BBM untuk berobat karena anak laki-lakinya itu mengeluh sakit.
Bahkan ia sempat menjanjikan akan membelikan motor agar anaknya semangat di pondok pesantren.
"Saya janjikan motor biar BBM ini semangat mondok," kata Suyanti.
Sambil menangis, ia mengaku tak menyangka anaknya meninggal dunia saat di pondok pesantren.
Baca juga: Santri asal Banyuwangi yang Tewas di Kediri Sempat Minta Tolong ke Ibunya: Tolong Aku Takut Ma
Sementara itu Mia Nur Khasanah (22), kakak kandung korban menduga adiknya meninggal karena dianiaya, bukan jatuh di kamar mandi seperti yang dikatakan pihak pondok pesantren.
"Ada luka lebam dan sundutan rokok di sekujur tubuh, ditambah ada luka seperti jeratan di leher. Hidungnya juga terlihat patah. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," kata Mia.
Sementara itu jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk visum luar.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bramastyo Priaji mengungkapkan bahwa korban meninggal setelah dikeroyok oleh empat santri.
Empat santri tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah MN (18) pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, serta AK (17) asal Kota Surabaya.
Baca juga: Santri Asal Banyuwangi Tewas di Kediri akibat Dianiaya, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Kapolres menyebut penyelidikan dilakukan setelah pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Glenmore, Banyuwangi pada Sabtu (24/2/2024).
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut,” ujar Bramastyo di hadapan awak media, Senin (26/2/2024).
Menurutnya, motif penganiayaan karena ada kesalahpahaman antara korban dengan para pelaku.
Sementara itu soal dugaan adanya luka bekas sundutan rokok, pihaknya masih terus dilakukan pendalaman karena penyidikan masih terus berlanjut.
“Kita juga masih dalami keterangan saksi-saksi, termasuk saksi dokter yang menerima jenazah di Banyuwangi,” pungkas Kapolres.
Baca juga: Bermula dari Pertanyaan Ini, Santri di Malang Dianiaya dengan Setrika oleh Seniornya