Pelaku yang marah kemudian meninggalkan korban dalam kondisi terlilit kain dan lakban, termasuk di bagian wajah.
Korban ditinggalkan dalam kondisi lemas di dalam kamar terbungkus kain hitam dan terlilit lakban.
Keesokan harinya, pelaku berusaha menghubungi pihak hotel untuk menyampaikan bahwa ada tamu hotel yang butuh bantuan di kamar.
Saat itu lah petugas hotel masuk kamar dan menemukan korban dalam kondisi tewas.
Kapolres Cianjur menyebut, motif pelaku meninggalkan korban dalam kondisi lemas tak berdaya karena perjanjian tak sesuai dengan kesepakatan dan kencing korban yang mengenai pelaku.
"Bahkan ada bekas lakban di leher korban sehingga di duga korban meninggal dunia akibat kehabisan nafas," katanya.
Baca juga: Penemuan Mayat di Hotel Cianjur, Korban Check-in Minggu, Rabu Ditemukan Tewas
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah melakukan aktivitas seksual BDSM sekitar 10 kali, namun dengan korban, pelaku melakukan secara ekstrim.
Sementara itu terkait tulisan "ini keinginan saya" yang ditulis di atas sprei, ternyata ditulis oleh pelaku.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Cianjur AKP Tono Listianto.
"Itu ditulis sendiri oleh pelaku, menggunakan spidol," kata Tono di Markas Kepolisian Resor Cianjur, Jumat (23/2/2024) petang.
"Itu tujuannya untuk menyamarkan motif seakan-akan yang nulis itu korban," tambah dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.