"Kalau turun harga belum ada kayaknya. Masih stabil aja naik harganya. Khawatir akan terus naik harganya. Sebulan aja bisa sampai dua kali naik harga," ucap Asep (50), pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Makin Mahal Usai Pemilu 2024, Cabai Naik 100 Persen
Terpisah, Pemkot Salatiga merespons kenaikan harga beras tersebut dengan mengadakan operasi pasar.
Sebanyak 20 ton beras digelontorkan di empat kecamatan, dengan beras medium dijual dengan harga Rp 104.000 per 10 kilogram.
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani berharap operasi ini bisa menurunkan harga beras.
"Ini bagian dari upaya mengendalikan harga beras, karena kalau naik terus, bisa berimbas pada kenaikan komoditi lain, akibatnya bisa inflasi," ujarnya, Senin.
"Kita berupaya melakukan stabilisasi harga, karena ada banjir di beberapa daerah, jadi harganya naik, meski cenderung fluktuatif," kata Yasip.
Menurut Yasip, salah satu pemicu kenaikan harga beras karena ada banjir di daerah penghasil.
"Sekarang sudah mulai landai dan stabil, tapi untuk stok aman. Jadi kita pertahankan ini, agar terus stabil harganya," ungkapnya.
Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.