Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Malaysia di Sumbawa Jadi Tersangka karena Paspor Kedaluwarsa

Kompas.com - 18/02/2024, 07:32 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - SBM (37), warga negara Malaysia, ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana keimigrasian oleh Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar, Kantor Wilayah Kemenkumham NTB.

SBM diduga melanggar keimigrasian karena masuk dan atau berada di wilayah Indonesia tanpa memiliki dokumen perjalanan dan visa yang masih berlaku.

Paspor milik SBM diketahui sudah kedaluwarsa sejak 14 Mei 2023 dan izin tinggalnya berakhir pada 31 Januari 2023. Sementara, SBM mengakui tidak punya cukup uang untuk proses perpanjangan paspor dan izin tinggal di Jakarta.

“SBM disangkakan Pasal 119 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Ancaman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta," kata Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Parlindungan saat dikonfirmasi, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Perjuangan Hamidah demi Mencoblos, Jalan Kaki 5 Km dari Malaysia ke TPS Sebatik

Parlindungan mengatakan, saat ini SBM ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar selama 20 hari ke depan terhitung sejak 30 Januari 2024.

Adapun barang bukti tindak pidana keimigrasian yang berhasil disita adalah paspor kebangsaan Malaysia, Malaysian Identity Card, buku nikah, visa, dan izin tinggal terbatas.

Baca juga: Ketua PPK Sebatik Minta Warga Menghafal Wajah DPT di TPS, Antisipasi Pemilih dari Malaysia

Parlindungan menjelaskan kronologi pengamanan SBM. Pada 4 Januari 2024, kata Parlindungan, tim dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar melakukan pengawasan keimigrasian di Kabupaten Sumbawa dan mendatangi rumah SBM di Kelurahan Pekat, Kecamatan Sumbawa.

Pada saat diminta menunjukkan paspor dan izin tinggal, SBM menunjukkan paspor dan izin tinggal yang telah kedaluwarsa.

“SBM berlasan tidak lakukan penggantian paspor karena tidak memiliki biaya. Sebab, penggantian paspor harus dilakukan di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta," katanya.

“SBM kami amankan di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar dan dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan saksi, penyidik PNS Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," ujar Parlindungan.

Parlindungan memberikan apresiasi kepada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar atas kerja keras dalam melakukan pengawasan keimgirasian demi tegaknya kedaulatan negara.

Ia mendorong jajaran keimigrasian di Provinsi NTB untuk menggiatkan pengawasan.

"Giatkan pengawasan sebagai bentuk upaya kita menjaga kedaulatan negara," pungkas Parlindungan.

Menikah dengan WNI

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar Selfario Adhityawan Pikulun saat dikonfirmasi menambahkan, SBM telah menikah dengan seorang WNI berinisial Z pada 7 Desember 2014 dan telah memiliki dua anak laki-laki berinisial MAqM (9) dan MAfM (5).

“SBM menikah dengan Z dan menetap di Sumbawa. Tersangka mengetahui dan menyadari bahwa paspor dan izin tinggalnya sudah tidak berlaku,” kata Selfario saat dikonfirmasi, Sabtu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Alasan Hewan Kurban dari Luar Daerah Masuk Solo Wajib Sertakan SKKH

Alasan Hewan Kurban dari Luar Daerah Masuk Solo Wajib Sertakan SKKH

Regional
Gempa M 4,8 Terjadi di Jayapura, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,8 Terjadi di Jayapura, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Menyoal Kaburnya Pengungsi Rohingya dari Penampungan di Aceh Barat, Diduga ke Malaysia Dibantu Penyelundup

Menyoal Kaburnya Pengungsi Rohingya dari Penampungan di Aceh Barat, Diduga ke Malaysia Dibantu Penyelundup

Regional
[POPULER REGIONAL] Pj Gubernur Jateng Janji Tak Ada Lagi Honorer | Terlilit Utang, RSUD Nunukan Kolaps

[POPULER REGIONAL] Pj Gubernur Jateng Janji Tak Ada Lagi Honorer | Terlilit Utang, RSUD Nunukan Kolaps

Regional
Klaim Didukung Seluruh PAC, Sekretaris Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Mantap Maju Cabup

Klaim Didukung Seluruh PAC, Sekretaris Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Mantap Maju Cabup

Regional
Cak Imin Sebut Politik Dinasti Mulai Ramai sejak 2009, Kepala Daerah Sibuk Memperkaya Diri dan Membangun Dinasti

Cak Imin Sebut Politik Dinasti Mulai Ramai sejak 2009, Kepala Daerah Sibuk Memperkaya Diri dan Membangun Dinasti

Regional
Komentari Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Cak Imin: Merepotkan Semua Pihak

Komentari Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Cak Imin: Merepotkan Semua Pihak

Regional
ASN Disdukcapil Nunukan yang Lecehkan Gadis Pemohon KTP Diberhentikan Sementara

ASN Disdukcapil Nunukan yang Lecehkan Gadis Pemohon KTP Diberhentikan Sementara

Regional
Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Regional
Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Regional
Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang 'Fee' Rp 60 Juta

Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang "Fee" Rp 60 Juta

Regional
Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Regional
Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com