Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PPK Sebatik Minta Warga Menghafal Wajah DPT di TPS, Antisipasi Pemilih dari Malaysia

Kompas.com - 14/02/2024, 17:35 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, Asdar, mengandalkan sistem pengenalan wajah dari masyarakat setempat untuk mengantisipasi adanya pemilih Malaysia yang menyalurkan suaranya di TPS 07 Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik.

Untuk diketahui, TPS 07 Desa Aji Kuning, menjadi salah satu TPS kategori rawan yang cukup diwaspadai oleh Bawaslu.

Di TPS yang berjarak sekitar 5 Km dari pemukiman WNI di tengah kebun sawit Malaysia ini, terdapat sekitar 22 KK TKI, yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT).

Baca juga: Bawaslu Nunukan Waspadai Potensi Mobilisasi Massa dari Malaysia yang Mencoblos di Pulau Sebatik

"Ada potensi pembengkakan suara di TPS 07, sehingga jauh jauh hari, kami sudah mengantisipasi dengan menggandeng Ketua RT dan Kepala Desa, serta masyarakat setempat untuk menghafal apakah benar si pemilih adalah warga setempat," ujarnya, Rabu (14/2/2024).

Dari pengamatannya, ada lebih 200 pemilih WNI yang bermukim di Malaysia, menyalurkan hak suaranya.

Mereka terbagi di sejumlah TPS yang ada di Desa Sungai Limau, dan Desa Aji Kuning.

Menurut Asdar, cara tradisional dengan pengawasan bersama-sama, akan lebih efektif dan praktis.

Tidak mungkin masyarakat di sekitar TPS tidak mengenali pencoblos, sehingga ketika ada wajah asing masuk TPS, masyarakat akan waspada.

"Kita juga gunakan cara mengecek DPT online yang bersangkutan. Jadi kami cukup selektif dan berhati hati," jelas Asdar.

Ia juga tidak membantah, terdapat kejadian ditemukannya pemilih LN yang tidak masuk DPT.

Sehingga kejadian serupa, menjadi atensi dan warning bagi semua penyelenggara pemilu.

Di Sebatik, ada sejumlah TPS rawan dengan adanya pencoblos Luar Negeri. Banyak WNI yang bermukim di Malaysia masuk Sebatik untuk mencoblos di Pemilu 2024.

Baca juga: Demi Judi Slot, Pelajar di Pulau Sebatik Nekat Bobol Toko Kelontong

"Kami juga yakin, warga sekitar tidak ingin adanya kecurangan. Maka sudah barang tentu pengawasan melekat akan membantu kami dalam urusan pemilih ganda," tegas Asdar.

Asdar juga mengapresiasi antusiasme masyarakat perbatasan yang mencoblos ke TPS pada Pemilu kali ini.

Warga sudah memenuhi TPS 07 Desa Aji Kuning. TPS sudah sepi memasuki pukul 10.30 wita.

"Harapan kita semua sama. Ingin memiliki presiden yang mensejahterakan masyarakat, dan memenuhi harapan semua orang," kata Asdar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com