Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Batas Wilayah, Ratusan Warga di TPS 18 Kubu Raya Memilih Golput

Kompas.com - 16/02/2024, 20:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ratusan Warga Komplek Star Borneo Residence (SBR) 7 RT 003 RW 023 Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat memilih golput (golongan putih).

Mereka memilih tidak menggunakan hak pilihnya di TPS 018 saat Pemilu 2024 yang digelar pada Rabu (14/2/2024).

Warga membantah tidak memilih karena alasan politis, dan mereka mengaku memilih golput hanya untuk mempertahankan wilayah.

Masalah itu muncul berawal dari Permendagri nomor 52 tahun 2020 tentang batas wilayah antara Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Konflik Batas Wilayah, 1 TPS di Kubu Raya Kalbar Dihadiri 15 Orang

Dikutip dari Tribun Pontianak, pada Rabu jam 09.50 WIB, hanya empat orang yang menggunakan hak pilihnya sebagai warga Kubu Raya.

Lalu pada pukul 12.00, tercatat hanya ada 12 suara yang di antaranya adalah petugas KPPS.

Ketua RT 03 RW 23 Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, Hidayatul Muslimin mengatakan warganya merupakan satu diantara lokasi yang terdampak Permendagri nomor 52 tahun 2020.

Menurutnya, masalah hak pilih warga di daerah itu terjadi diketahui saat proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih.

"Kurang lebih 1 tahunan tepatnya di bulan maret 2023 kita penolakan coklit dari seluruh warga saya. Itu tidak ada yang inisiasi, kemauan mereka semua sendiri termasuk saya pribadi," ujarnya.

Baca juga: Nama Kapolres Kubu Raya Dicatut Penipu, Minta Uang Sumbangan

Terkait tidak adanya yang datang memilih kata Muslimin sudah bisa prediksi dari awal.

"Tanggal 29 Desember 2023 kita mengadakan musyawarah akbar, jadi keputusan mereka itu menolak segala bentuk yang berhubungan dengan Kubu Raya," ujarnya.

RT 03 RW 23 memiliki kurang lebih 80-an kepala keluarga dengan pemilih sebanyak 186 orang. Sementara SBR 7 terdiri dari 5 RT, satu di antaranya adalah RT 3 yang masuk DPT Kubu Raya.

Warga SBR 7, Rudi Wahyudi mengatakan yang mereka lalukan bukan karena alasan politis, tapi murni untuk mempertahankan wilayahnya.

"Kita kan tercatat sebagai warga Kota Pontianak, berdasar administrasi jadi tidak ada faktor politis. Pasrah lah siapa pun yang menjadi presiden," ujarnya.

Baca juga: Tak Kuat Menahan Nafsu, Pria di Kubu Raya Nekat Perkosa Menantu Sendiri

Warga lainnya Aditiyo juga mengatakan ikut pasrah siapa pun pemimpin yang terpilih.

"Sesuai dengan adminduk kita semuanya kota, Kelurahan Saigon. Jadi kalau mau nyoblos di sini kan lucu, di situ TPS Kubu Raya. Ya tidak memilih, ngikut adminduk saja kita tetap kelurahan Saigon," ujarnya.

Hal serupa diakui Ridho. Ia mengatakan ia tidak mungkin menyalurkan suaranya melalui TPS Kubu Raya, karena KTP miliknya terdaftar sebagai warga Kota Pontianak.

"Ini KTP saya yang saya megang Kota Pontianak," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Ratusan Warga Komplek SBR 7 RT003 RW023 Pilih Golput, Bantah Alasan Politis Akui Pertahankan Wilayah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com