Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Keunikan Pemilu di Berbagai Daerah, dari TPS Unik, Tinta Kunyit, hingga Sistem Noken

Kompas.com - 15/02/2024, 06:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi yang dirayakan oleh seluruh rakyat di penjuru Indonesia.

Kemeriahan Pemilu juga dirasakan di berbagai daerah, bahkan diantaranya juga menyimpan cerita yang cukup menarik.

Baca juga: 11 Kabupaten di Papua Tengah dan Pegunungan Pakai Sistem Noken pada Pemilu 2024

Hal ini karena ditemukan beberapa keunikan dalam pelaksanaan Pemilu yang tidak ditemukan di daerah lainnya.

Selain menjadi ciri khas, hal ini juga sengaja dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam menentukan pemimpin negara dan wakil rakyat untuk lima tahun kedepan.

Baca juga: Cerita 1 TPS di Kota Cirebon, Tetap Pakai Tinta Kunyit demi Tradisi

Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa keunikan pada pelaksanaan Pemilu di beberapa daerah di Indonesia.

Baca juga: Deretan TPS Unik di Berbagai Daerah, Bertema Valentine hingga Konsep Hajatan Pernikahan

1. TPS dengan Tema Unik

TPS berkonsep valentine day di Denpasar, Bali (Kompas.com/Yohanes Valdi) TPS berkonsep valentine day di Denpasar, Bali (Kompas.com/Yohanes Valdi)
Setiap penyelenggaraan Pemilu, keberadaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang memiliki tema dekorasi unik memang selalu menyita perhatian.

Keberadaan TPS unik ini tidak semata untuk memeriahkan lokasi pemilihan, namun juga untuk menarik masyarakat agar datang dan menggunakan hak pilihnya.

Sederet TPS unik juga berhasil menyita perhatian pada pelaksanaan Pemilu 2024, tidak hanya bagi pemilih namun juga media Internasional.

Dilansir dari laman Antara, pemberitaan media Timur Tengah Al Jazeera bahkan mengulas keunikan sebuah TPS 026 di Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali yang dihias dengan tema Hari Valentine.

TPS ini memberikan kesan unik pada penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dihelat pada 14 Februari 2024 atau bertepatan dengan Hari Kasih Sayang.

2. Petugas TPS Berpakaian Adat

Petugas pemungutan suara di TPS 021 Kota Karang, Kota Bandarlampung yang juga dikenal sebagai kampung nelayan menggunakan pakaian adat Bugis dalam Pemilu 2024 di Bandarlampung, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi. Petugas pemungutan suara di TPS 021 Kota Karang, Kota Bandarlampung yang juga dikenal sebagai kampung nelayan menggunakan pakaian adat Bugis dalam Pemilu 2024 di Bandarlampung, Rabu (14/2/2024).

Kesan unik dan menarik juga bisa ditemukan pada penyelenggaraan Pemilu, salah satunya terkait dengan tradisi dan budaya setempat.

Beberapa petugas TPS ada yang sengaja menggunakan pakaian adat sebagai seragam ketika melaksanakan tugasnya.

Selain menarik antusiasme pemilih, hal ini juga dilakukan untuk melestarikan warisan budaya yang ada di daerahnya.

Dilansir dari laman Antara, petugas TPS 021 Kota Karang, Kota Bandar Lampung sengaja menggunakan baju bodo bagi petugas perempuan dan songkok recca bagi petugas laki-laki pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Selidik punya selidik, ternyata hal ini mereka lakukan karena sebagian besar warga di daerah tersebut merupakan keturunan Bugis yang tinggal di perantauan.

Selain bertujuan memperkenalkan adat orang Bugis, penggunaan pakaian adat ini dimaksudkan agar mereka tidak lupa dengan kampung halaman.

3. TPS yang Memberi Hadiah untuk Pemilih

Pemberian doorprize yang dilakukan di TPS 002 di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.Dok. humas.polri.go.id Pemberian doorprize yang dilakukan di TPS 002 di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Berbagai cara dilakukan oleh petugas TPS untuk meningkatkan partisipasi pemilih, salah satunya dengan memberi hadiah dan doorprize.

TPS 026 Denpasar, Bali yang mengusung tema Hari Valentine memanjakan pemilih dengan memberikan apresiasi berupa cokelat dan wafer cokelat kepada 100 pemilih pertama dari total 280 jumlah pemilih terdaftar, sementara sisanya mendapatkan permen.

Yang lebih menarik adalah pemberian doorprize yang dilakukan di TPS 002 di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Di TPS ini, warga bisa mendapat undian sepeda gunung atau 20 doorprize bagi 20 orang pemilih pertama yang telah disediakan.

Bhabinkamtibmas Briptu Fandi dan Babinsa Sertu Agus berinovasi bersama KPPS sengaja menyiapkan hadiah bagi warga yang datang ke TPS untuk memberikan suara pada Pemilu 2024.

4. Tinta Pemilu dari Kunyit

Tinta dari sari kunyit yang digunakan warga Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Warga setempat memakai kunyit sebagai pengganti tinta ungu seusai mencoblos.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI Tinta dari sari kunyit yang digunakan warga Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Warga setempat memakai kunyit sebagai pengganti tinta ungu seusai mencoblos.

Hal unik lainnya ada pada penggunaan tinta pemilu yang memberi tanda bagi seseorang yang telah memberikan hak suaranya.

Setiap pemilih yang telah menggunakan hak suaranya di TPS akan diwajibkan untuk mencelupkan jarinya ke dalam tinta khusus yang telah dipersiapkan.

Tinta pemilu yang disediakan oleh KPU biasanya akan berwarna biru tua atau ungu tua.

Namun pada TPS yang ada Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Jawa Barat ada tradisi unik yaitu menggunakan tinta kunyit sebagai tinta pemilu.

Dilansir dari laman Antara, Penggunaan tinta kunyit ini merupakan sebuah kearifan lokal dan memang telah disediakan khusus oleh KPU Kota Cirebon.

Hal ini untuk mengakomodir tradisi lokal, di mana warga percaya kalau tinta kunyit ini tidak menghalangi air wudhu.

Pada Pemilu 2024, lokasi pemungutan suara yang memakai tinta kunyit ada di TPS 65, TPS 66, dan TPS 75 dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) lebih dari 600 orang.

5. Sistem Pemilu Noken

Warga pegunungan menunaikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (14/2/2024). Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA FOTO/ Gusti Tanati/aww.ANTARA FOTO/Gusti Tanati Warga pegunungan menunaikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (14/2/2024). Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA FOTO/ Gusti Tanati/aww.

Pelaksanaan Pemilu di Indonesia juga mengenal metode khusus, salah satunya sistem noken yang diterapkan di Papua.

Noken sendiri merujuk pada tas anyaman khas Papua yang terbuat dari serat kayu yang digunakan sebagai pengganti kotak suara atau melambangkan calon tertentu.

Dilansir dari laman Bawaslu Kota Malang, sistem Noken ini berkaitan langsung dengan cara tradisional dimana keputusan pemilihan dipercayakan kepada tangan ketua atau pemimpin suku.

Sistem noken sendiri pertama kali dilaksanakan pada 2004, di 16 kabupaten di Provinsi Papua.

Penggunaan sistem noken dalam Pemilu dan Pilkada di Papua kemudian diatur melalui putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 47-81/PHPU.AVII/2019.

Sebelumnya, kebijakan penggunaan noken sebagai tempat suara diatur dalam aturan KPU Papua Nomor 1 tahun 2013 serta putusan MK Nomor 01/Kpts/KPU Prov.03/2013.

Terdapat dua cara dalam pelaksanaan sistem noken, yaitu sistem noken big man dan noken gantung.

Sistem noken big man merujuk pada cara pemungutan suara yang dilakukan dari hasil kesepakatan bersama masyarakat yang diwakili oleh kepala suku, dengan cara mengisi semua surat suara dengan diwakilkan.

Sementara, sistem noken gantung merujuk dari cara pemungutan suara yang dilakukan di TPS dan kemudian dimasukan ke dalam noken.

Sumber:
antaranews.com 
antaranews.com  
antaranews.co  
humas.polri.go.id  
antaranews.com  
malangkota.bawaslu.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com