Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Luhut Tolak Jadi Menteri Meski Prabowo Jadi Presiden | Dugaan Serangan Fajar di Semarang

Kompas.com - 15/02/2024, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Penundaan itu dilakukan karena dimasakin sayur asem oleh Ketua DPC PDI-P Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Tapi saya enggak boleh pulang dulu. Pak Hendi (Hendrar Prihadi) sudah masak sayur asem, tapi rasanya manis," jelas Ganjar usia menggunakan hak pilihnya, Rabu (14/2/2024).

Meski demikian, Ganjar mengaku akan tetap bertolak ke Jakarta karena sudah dijemput Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid.

"Ini nanti ke Jakarta. Sudah dijemput Pak Arsjad, bos saya. Beliau (Arsjad) sudah nungguin saya ke mana-mana," kata dia.

Baca juga: Mampir ke Rumah Petinggi PDI-P Semarang, Ganjar Tunda Bertolak ke Jakarta

4. Dugaan politik uang di Purworejo

Dugaan praktik politik uang mewarnai suasana jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 di dua desa di Kabupaten Purworejo.

Dua desa yang diduga terjadi politik uang adalah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kutoarjo dan Desa Sumber Kecamatan Pituruh Purworejo.

Dugaan money politic tersebut dilaporkan oleh Tjahyono sebagai tim Advokad Relawan Ganjar-Mahfud Kabupaten Purworejo.

Tjahyono dan rekannya Imam Abu Yusuf datang ke Bawaslu Kabupaten Purworejo pada Selasa (13/2/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

Tjahyono mengatakan, berdasarkan temuan timnya, di salah satu desa tersebut koordinator mendapatkan uang Rp 2 juta untuk membagi-bagikan uang Rp 15.000 per orang ke warga.

"Yang dibagikan Rp 15.000, tapi mantan-mantan kepala desa itu (dapatnya) Rp 2 juta," kata Tjahyono.

Baca juga: Dugaan Politik Uang Mencuat di 2 Desa Purworejo, Bawaslu Proses Laporan Warga

5. Serangan fajar di Semarang

Ilustrasi politik uang saat serangan fajar jelang hari pemungutan suara pemilu.KOMPAS.com Ilustrasi politik uang saat serangan fajar jelang hari pemungutan suara pemilu.
Ana, warga Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah mengaku mendapatkan Rp 300.000 dari timses caleg.

"Itu ada dari caleg kota, total Rp 300.000 dari caleg, " jelasnya kepada kompas.com, Rabu (14/2/2024).

Hal yang sama juga dikatakan Didi, warga Wates, Kecamatan Ngaliyan yang lain.

"(Salah satu partai) satu paket, ada tiga caleg. Masing-masing ada yang Rp 30.000, Rp 20.000. Total dapat Rp 50.000," ujarnya.

Menurutnya, warga sekitar juga mendapatkan hal yang sama karena yang menjadi koordinator adalah tetangganya sendiri.

Seorang warga Kecamatan Ngalian yang enggan disebutkan namanya, mengaku mendapat amplop berisi uang Rp 100.000 dari timses salah seorang capres-cawapres.

"Dua hari sebelumnya ditawari (uang). Syaratnya cuma suruh nge-foto KTP (kartu tanda penduduk)," kata dia.

"Ada koordinatornya, tetangga. Dia (tetangga) yang awalnya nawari. Mau enggak (uang Rp 100.000). Tapi pas coblosan pilih capres ini," terangnya.

Baca juga: Cerita Warga Semarang Dapat Serangan Fajar Sebelum ke TPS

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta, Muchamad Dafi Yusuf,
Bayu Apriliano | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Puspasari Setyaningrum, Andi Hartik, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Regional
Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Regional
Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Regional
Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Kilas Daerah
Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Regional
12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

Regional
Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Regional
Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Regional
Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Regional
Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com