Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Politik Uang Mencuat di 2 Desa Purworejo, Bawaslu Proses Laporan Warga

Kompas.com - 13/02/2024, 21:38 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Dugaan praktik politik uang mewarnai suasana jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 di dua desa di Kabupaten Purworejo.

Dua desa yang diduga terjadi politik uang adalah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kutoarjo dan Desa Sumber Kecamatan Pituruh Purworejo.

Baca juga: Bawaslu Temukan Potensi Politik Uang di 4 Kemantren Kota Yogyakarta

Dugaan money politic tersebut dilaporkan oleh Tjahyono sebagai tim Advokad Relawan Ganjar-Mahfud Kabupaten Purworejo. Tjahyono dan rekannya Imam Abu Yusuf datang ke Bawaslu Kabupaten Purworejo pada Selasa (13/2/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

Laporan ini kemudian diterima oleh Bawaslu Kabupaten Purworejo yang diwakili oleh Rinto Hariyadi Komisioner Bawaslu Purworejo.

Tjahyono menjelaskan, awalanya dugaan money politik tersebut ditemukan oleh tim relawan Ganjar-Mahfud. Setelah mendapat informasi itu, kemudian relawan mendatangi dua desa untuk mengecek langsung informasi tersebut.

"Hari ini kami menindaklanjuti laporan dari masyarakat bahwa di Desa Sumber dan Desa Sukoharjo ada indikasi money politic yang dilakukan oleh mantan kepala desa. Setelah kita tindak lanjuti di TKP memang ada pengakuan seperti itu," kata Tjahyono ditemui Kompas.com pada Selasa (13/2/2024).

Tjahyono menjelaskan, selain melaporkan ke Bawaslu Kabupaten Purworejo, pihaknya juga menyerahkan bukti-bukti dugaan money politik. Bukti berupa rekaman video pengakuan dari terlapor.

"Buktinya kita menyerahkan sebuah flasdisk yang berisi video-video pengakuan dan fisik uangnya. Sudah kami serahkan ke Bawaslu," jelas Tjahyono.

Tjahyono mengatakan, berdasarkan temuan timnya, di salah satu desa tersebut koordinator mendapatkan uang Rp 2 juta untuk membagi-bagikan uang Rp 15.000 per orang ke warga.

"Yang dibagikan Rp 15.000, tapi mantan-mantan kepala desa itu (dapatnya) Rp 2 juta," kata Tjahyono.

Dari pengakuan terlapor, kata Tjahyono, Money politic tersebut dilakukan guna memobilisasi pemilih untuk mencoblos salah satu pasangan Capres-cawapres tertentu.

Baca juga: Kisah Amplop Putih Isi Rp 100 Ribu, Serangan Fajar di Masa Tenang Pemilu 2024

Sementara itu Komisioner Bawaslu Kabupaten Purworejo Rinto Hariyadi membenarkan bahwa pihaknya hari ini menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan money politik.

"Pak Tjahyono dan pak Abu yusuf melaporkan dugaan pelanggaran praktik politik uang. Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang mau berpartisipasi memberikan informasi," kata Rinto.

Atas laporan tersebut Kata Rinto, pihaknya akan menindaklanjuti dugaan kasus money politic yang terjadi di dua desa di Kabupaten Purworejo ini.

"Akan kita tindaklanjuti. Pelapor menyampaikan ada dugaan money politic di dua lokasi yakni di Desa Sukoharjo Kecamatan Kemiri dan Desa Sumber, Kecamatan Pituruh," kata Rinto.

"Ini berkaitan dengan Pilpres," tambah Rinto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com