Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Diborong Timses Pemilu, Beras Premium di Palembang Mulai Langka

Kompas.com - 13/02/2024, 15:39 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sejumlah ritel modern hingga pasar dan warung di Palembang, Sumatera Selatan, mulai sulit untuk mendapatkan beras premium lantaran banyak diborong tim sukses (timses) sejumlah kandidat Pemilu.

Kondisi ini telah berlangsung sekitar empat hari lalu. Bahkan, warga mencari beras premium ke sejumlah tempat untuk memenuhi kebutuhan harian.

Erna (27) salah satu warga Palembang mengaku, beras premium ukuran 5 kilogram seharga Rp 64.000 biasanya sangat mudah didapatkan di ritel modern. Namun, beberapa hari belakangan ia harus berkeliling tempat untuk mencari beras.

Baca juga: Harga Beras Premium di Pasar Cibinong Bogor Rp 17.000, Pedagang Mengeluh

“Di pasar juga tadi kosong, tidak tahu sebabnya apa. Tadi baru dapat di warung, itu pun jauh dari rumah,” kata Erna, warga Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Senin (13/2/2024).

Kondisi yang sama juga dikatakan, Santi (32). Ibu rumah tangga ini terpaksa membeli beras ukuran 10 kilogram untuk sepekan terakhir karena takut kehabisan.

“Biasanya beli yang 5 kilogram, tapi karena tadi sulit dapat beli yang 10 kilogram itu pun dapatnya jauh dari rumah, keliling dulu baru dapat,” ujarnya.

Baca juga: Harga Beras di Bima Melambung Tinggi, Konsumen: Stok di Penggilingan Kosong

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan, Ruzuan Effendi, membenarkan saat ini kondisi beras premium sedang meningkat. Peningkatan itu menyebabkan suplai ke sejumlah pasar dan ritel menjadi terganggu.

Selain itu, Ruzuan mengaku bahwa kelangkaan juga disebabkan banyaknya timses Pemilu yang membeli beras premium.

“Sebenarnya bukan langka, tapi kawan-kawan pernah konfirmasi ke aku permintaan meningkat, karena seluruh tim sukses membeli beras untuk kepentingan tim sukses mereka,” kata Ruzuan, melalui sambungan telepon.

Ruzuan mengaku tak bisa membatasi pembelian beras premium walaupun dibeli oleh timses Pemilu. Sebab, tak ada aturan pembatasan dalam pembelian beras premium.

“Kita nggak punya hak dan itu tidak ada aturannya (pembatasan beli beras).Silahkan saja mereka manfaatkan itu untuk momennya (Pemilu), semua orang bisa beli beras, tapi kita tidak bisa batasi. Kecuali subsidi pemerintah, premium itu bebas mau berapapun ambil silahkan saja,” ujarnya.

Kelangkaan beras premium ini bukan hanya disebabkan Pemilu, namun hari libur Isra Miraj dan Imlek kemarin juga ikut berpengaruh. Sebab, beberapa pabrik beras tutup beroperasi karena libur.

“Libur pabrik mereka tutup karena Imlek ini juga salah satu faktornya,” ujarnya.

Menurut Ruzuan, kondisi beras di Sumatera Selatan sampai sekarang masih stabil. Sebab, pada Januari dan Februari telah memasuki musim panen.

Meski demikian, mereka akan tetap melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

“Kalau di petani tidak ada kelangkaan, malahan Maret nanti kita sudah surplus yang langka ini cuma beras premium, kalau curah tidak,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com