Meski demikian, ia tetap datang ke lokasi TPS untuk memenuhi undangan PPS. Nidai tidak bisa membaca dan menulis. Ketika di bilik suara ia dibantu oleh Meluring melakukan pencoblosan.
"Keterbatasan Orang Rimba dalam mengikuti Pemilu, dipengaruhi oleh pendidikan pada komunitas ini yang belum sepenuhnya mereka dapatkan," kata Yohana Marpaung Project Officer KKI Warsi.
Pendidikan yang sampai pada Orang Rimba baru sebatas baca tulis.
Namun program ini belum berjalan lancar karena mereka kerap berpindah tempat hidup akibat tabu kematian yang juga diistilahkan dengan melangun, maupun karena mencari sumber bahan pangan yang semakin sulit.
Mengandalkan hasil hutan semakin sulit akibat hutan yang makin sempit dan sebagian berubah menjadi areal perkebunan kelapa sawit.
Kondisi ini turut menggerus ketersediaan sumber penghidupan Orang Rimba.
Selain itu faktor budaya juga sangat berpengaruh, misalnya perempuan masih sangat tabu untuk bisa ikut bersekolah dan mengikuti pelajaran pendidikan.
Hal ini menyebabkan sebagian besar perempuan rimba masih buta huruf.
Dengan perubahan sumber penghidupan yang terjadi pada ekosistem Orang Rimba, maka sangat penting adanya sumber penghidupan yang adaptif pada komunitas ini.
Tersedianya lahan penghidupan dan keterampilan kecakapan hidup menjadi sangat penting bagi komunitas ini, mengikuti pemilu dengan menjadi harapan bagi Orang Rimba keberadaan mereka diakui dengan baik dan pemerintah dapat membantu mereka untuk hidup layak sebagaimana yang mereka inginkan.
“Perlunya perhatian dan komitmen para pihak untuk memberikan pendidikan yang sesuai. Contohnya pendidikan alternatif untuk dewasa bisa membaca dan menulis sehingga dapat berpastisipasi secara aktif dalam Pemilu,” kata Yohana.
Yohana menjelaskan, ketersediaan ruang penghidupan, ketersediaan pangan yang mencukupi menjadi faktor penting dalam meningkatkan kemampuan Orang Rimba meraih pendidikan yang baik, yang bisa menjadi penopang kehidupan mereka di masa datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.