Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Kuala Lumpur Membludak, KPU Pastikan Tak Ada Kekurangan Surat Suara

Kompas.com - 14/02/2024, 17:35 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI) di Kuala Lumpur, Malaysia, membludak ingin ikut "nyoblos" ke lokasi TPS saat pemilu serentak, Minggu (11/2/2024).

Hal ini terjadi lantaran banyak yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT).

Kendati demikian, Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari memastikan tidak ada kekurangan bagi WNI yang telah terdaftar di DPT.

Hal itu disampaikan usai dirinya mencoblos di TPS 31, Kelurahan Pedurungan Kidul, Kota Semarang, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Soal Video Surat Suara Diduga Tercoblos di Madura, Ketua KPU: Saya Belum Tahu

 

"Enggak ada (kekurangan), saya ke Malaysia. Pemungutan suara sudah selesai semua. Malaysia sudah hari Minggu kemarin. Yang lainnya (di luar negeri) juga sebagian besar hari Minggu. Kalau Timur Tengah hari Jumat," ungkap Hasyim.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo mengungkapkan, banyak WNI belum terdaftar di DPT milik KPU.

Baca juga: Ketua KPU RI Sebut Demak Tunda Pemungutan Suara karena Banjir, Mamberamo Raya Terlambat karena Logistik

 

Hal ini memicu keramaian dari ratusan ribu calon pemilih yang memadati 223 TPS di Malaysia.

"Saya berada di kerumunan ribuan calon pemilih di dalam pemilu awal ya, di Kuala Lumpur. Di Kuala Lumpur pemilu berlangsung tanggal 11 Februari 2024, dan ada sekitar 223 TPS. TPS ini melayani 223.000 pemilih," ujar Wahyu dalam rekaman suaranya, Minggu (11/2/2024).

Wahyu menjelaskan, banyak pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di Malaysia datang ke TPS, tapi ternyata tidak terdaftar di DPT.

Dia menyebut, sekitar 150.000 orang yang tidak terdaftar ke DPT. Namun, mereka tetap datang ke TPS untuk mencoblos.

"Jadi diperkirakan jumlah daftar pemilih khusus di Kuala Lumpur ini jumlahnya membengkak ya. Kemarin malam atau tadi malam saya berjumpa pak duta besar, diperkirakan sekitar 150.000 pemilih yang belum terdaftar di DPT akan datang," tuturnya.

Secara umum, Hasyim menilai pelaksanaan pemungutan suara relatif lancar. Hanya saja beberapa jadwal pencoblosan diundur karena terdampak cuaca buruk.

"Sampai saya berangkat ke TPS alhamdulillah laporannya lancar semua. Bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal, bahwa ada yang agak mundur jamnya, laporan yang kami terima karena cuacanya hujan. Karena harus menyelamatkan surat suara juga. Keluarga juga menunggu kesiapan KPPS," tandas Hasyim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

319 Jemaah Haji Kloter I Balikpapan Tiba di Bandara SAMS Sepinggan

319 Jemaah Haji Kloter I Balikpapan Tiba di Bandara SAMS Sepinggan

Regional
Jadi Simbol Keberjanjutan Pengabdian, 264 Kades di Kabupaten Blora Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Jadi Simbol Keberjanjutan Pengabdian, 264 Kades di Kabupaten Blora Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Regional
Polisi Tangkap 10 Pelaku Judi Slot dan Sabung Ayam di Nagan Raya

Polisi Tangkap 10 Pelaku Judi Slot dan Sabung Ayam di Nagan Raya

Regional
Dana Inpres Belum Cair, Jalan Kendawangan-Ketapang Kalbar Tak Kunjung Diperbaiki

Dana Inpres Belum Cair, Jalan Kendawangan-Ketapang Kalbar Tak Kunjung Diperbaiki

Regional
Diusulkan Dampingi Bobby di Pilkada Sumut, Golkar Solo: Sekar Tandjung di Solo

Diusulkan Dampingi Bobby di Pilkada Sumut, Golkar Solo: Sekar Tandjung di Solo

Regional
Stunting Jadi Ancaman, 25 Jamban Dibangun di Teluk Naga

Stunting Jadi Ancaman, 25 Jamban Dibangun di Teluk Naga

Regional
Tak Terima Ditegur Minum Tuak, Kakak Aniaya Adik di Lombok Timur

Tak Terima Ditegur Minum Tuak, Kakak Aniaya Adik di Lombok Timur

Regional
Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang

Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang

Regional
Batal Maju, Eks Wali Kota Semarang Digantikan Anaknya di Pilkada Semarang

Batal Maju, Eks Wali Kota Semarang Digantikan Anaknya di Pilkada Semarang

Regional
LBH Padang Minta Kapolri Ambil Alih Kasus Kematian Siswa SMP di Sungai

LBH Padang Minta Kapolri Ambil Alih Kasus Kematian Siswa SMP di Sungai

Regional
Kades di Pati Dukung Kapolda Jadi Gubernur, Bawaslu: Masuk Politik Praktis

Kades di Pati Dukung Kapolda Jadi Gubernur, Bawaslu: Masuk Politik Praktis

Regional
Australia Disebut Menahan 2 Kapal Nelayan dan 15 ABK Asal Merauke

Australia Disebut Menahan 2 Kapal Nelayan dan 15 ABK Asal Merauke

Regional
Dampak Bencana, KPU Tanah Datar Butuh Kotak Suara Baru untuk PSU DPD

Dampak Bencana, KPU Tanah Datar Butuh Kotak Suara Baru untuk PSU DPD

Regional
Mantan Anggota Dewan dan Seorang PNS Jadi Tersangka Korupsi Bansos

Mantan Anggota Dewan dan Seorang PNS Jadi Tersangka Korupsi Bansos

Regional
Misteri Kematian Perempuan Terapis di Kontrakan Grobogan, 2 Pria Penghuni Rumah Menghilang

Misteri Kematian Perempuan Terapis di Kontrakan Grobogan, 2 Pria Penghuni Rumah Menghilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com