Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Sehari Jelang Pemilu, Bupati Kediri Gelar Khataman Al Quran dan Doa Bersama

Kompas.com - 14/02/2024, 09:59 WIB
Anissa DW,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Satu hari sebelum Pemiluhan Umum (Pemilu) 2024, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menggelar khataman Al Quran dan doa bersama di kediamannya di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/2/2024).

Doa bersama tersebut dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri dan tokoh agama KH Gufron Uya.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mendoakan Pemilu 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (14/2/2024).

Mas Dhito berharap, seluruh tahapan pemilihan Presiden dan anggota legislatif tersebut bisa berjalan dengan aman dan damai, serta bisa menghasilkan pemimpin terbaik bagi bangsa dan negara.

Baca juga: Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

“Semoga besok akan menjadi hajatan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pemimpin yang baik,” ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Mas Dhito yang ditemani oleh istrinya, Eriani Annisa Hanindhito, juga mendoakan kesehatan, kesuksesan, dan kebahagiaan pemerintah serta masyarakat Kabupaten Kediri.

“Semoga semua rezekinya lancar, diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Jadi, tidak hanya sehat tubuhnya, tetapi juga sehat mentalnya. Hal yang paling penting, bahagia dunia akhirat,” tuturnya.

Senada dengan Mas Dhito, KH Gufron juga berharap, tahun ini Indonesia dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik dan amanah.

Baca juga: Apresiasi Ketua RT dan RW, Bupati Kediri Naikkan Insentif

Menurutnya, hal tersebut akan terwujud jika angka keikutsertaan masyarakat tinggi serta diimbangi dengan berbagai ikhtiar untuk memilih pemimpin dalam kontestasi Pemilu 2024.

“Dengan ikhtiar barokah khotmil Al Quran, mudah-mudahan Pemilu (kali ini) lancar. Mereka yang bertugas diberikan kesehatan serta (dapat) melahirkan pemimpi yang terbaik,” ujarnya.

KH Gufron mengatakan, demokrasi telah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Ia bercerita, pemakaman Nabi Muhammad yang sedianya dilakukan pada Senin justru dilakukan pada Kamis karena menunggu terpilihnya khalifah atau pemimpin di era tersebut.

Sementara itu, kebijakan politik di era demokrasi saat ini, kata KH Gufron, menentukan berbagai aspek kehidupan. Contohnya, kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan.

Baca juga: Berantas Pungli yang Rugikan PAD, Bupati dan DPRD Kediri Susun Raperda tentang Pajak dan Retribusi Daerah

Semua proses tersebut, lanjutnya, akan bermuara pada ketawakalan umat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Di mana pun dan apa pun yang dilakukan akan merujuk pada takdir yang telah ditetapkan. Tawakal menjadi satu landasan yang cukup. Finalnya adalah tawakal kepada Allah SWT,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com