Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi di Pontianak 2 Pekan Sembunyi di Plafon, Turun karena Tak Kuat dengan Kondisi Cuaca

Kompas.com - 11/02/2024, 14:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PONTIANAK, KOMPAS.com- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pontianak digegerkan dengan kabar kaburnya seorang narapidana bernama Agun Saufi (51) pada Rabu (24/1/2024).

Sekitar dua pekan kemudian atau pada Jumat (9/2/2024), narapidana kasus sodomi anak di bawah umur tersebut ditemukan dalam kondisi lemas di gudang generator.

Selama kurun waktu tersebut, Agun ternyata bersembunyi di plafon. Dia memutuskan turun lantaran tak kuat dengan kondisi cuaca.

Baca juga: Terlilit Utang ke Sesama Napi, Agun Nekat Kabur dari Lapas Pontianak

Tak ada di sel

Terpidana dengan masa hukuman delapan tahun penjara tersebut tiba-tiba tak ada di selnya pada Rabu (24/1/2024).

Menurut keterangan petugas, Agun terakhir kali terlihat dalam kamera pengawas pada pukul 09.00 WIB.

Saat itu petugas menduga, Agun melarikan diri melalui atap kamar mandi umum.

"Setelah ada pengecekan apel pemindahan regu dari pagi ke siang dia sudah tidak berada di kamarnya di C3," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalimantan Barat Hernowo pada Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Terlilit Utang ke Sesama Napi, Agun Nekat Kabur dari Lapas Pontianak

Setelah kejadian tersebut, petugas membentuk tim untuk menangkap Agun kembali.

"Kalapas Pontianak sudah bentuk tim pencarian dan berkoordinasi dengan kepolisian," kata dia.

Petugas jaga diperiksa

Kepala Lapas Pontianak Julainto Budhi Prasetyo mengatakan, petugas yang berjaga saat itu langsung menjalani pemeriksaan.

"Yang jelas pemeriksaan dan klarifikasi dilakukan terhadap petugas jaga waktu kejadian," kata Julianto, Kamis (25/1/2024).

Menurutnya saat itu ada 10 orang yang bertugas menjaga Lapas.

Jumlah itu, kata dia, tidak ideal lantaran satu petugas menjaga seratus warga binaan.

"Harusnya tiap blok ada petugas jadi minimal ada 26 petugas," kata dia.

Baca juga: Napi Kasus Sodomi Kembali Ditangkap, Sembunyi di Plafon Lapas Pontianak Selama 16 Hari

Ternyata sembunyi di plafon

Setelah kurang lebih dua pekan pencarian, petugas yang sedang memeriksa instalasi listrik mendapati napi bernama Agun dalam kondisi lemas di gudang generator pada Jumat (9/2/2024).

"Di ruang ini petugas menemukannya dalam keadaan lemah," kata Julianto.

Setelah diperiksa, Agun mengaku selama ini dirinya bersembunyi di plafon Lapas.

"Pengakuannya dia bersembunyi di plafon, hanya bekal air minum," lanjutnya.

Agun memutuskan turun lantaran tak kuat dengan kondisi cuaca yang panas. Apalagi dia hanya berbekal air minum.

Baca juga: Kendalikan Peredaran Sabu dari Lapas, Napi di Polewali Mandar Ditangkap

"Akhir-akhir ini cuaca benar-benar ekstrem," ungkap dia.

Alasan Agun kabur ternyata karena terlilit utang dengan warga binaan lainnya.

"Alasannya selain masalah keluarga seperti disampaikan juga ada masalah utang piutang dengan sesama warga binaan lain," kata Julianto.

Lantaran percobaan melarikan diri tersebut, hak integrasi dan hak mendapatkan remisi Agun akan dicabut.

Sumber: Kompas.com (Hendra Cipta)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com