Salin Artikel

Napi di Pontianak 2 Pekan Sembunyi di Plafon, Turun karena Tak Kuat dengan Kondisi Cuaca

Sekitar dua pekan kemudian atau pada Jumat (9/2/2024), narapidana kasus sodomi anak di bawah umur tersebut ditemukan dalam kondisi lemas di gudang generator.

Selama kurun waktu tersebut, Agun ternyata bersembunyi di plafon. Dia memutuskan turun lantaran tak kuat dengan kondisi cuaca.

Tak ada di sel

Terpidana dengan masa hukuman delapan tahun penjara tersebut tiba-tiba tak ada di selnya pada Rabu (24/1/2024).

Menurut keterangan petugas, Agun terakhir kali terlihat dalam kamera pengawas pada pukul 09.00 WIB.

Saat itu petugas menduga, Agun melarikan diri melalui atap kamar mandi umum.

"Setelah ada pengecekan apel pemindahan regu dari pagi ke siang dia sudah tidak berada di kamarnya di C3," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalimantan Barat Hernowo pada Kamis (25/1/2024).

Setelah kejadian tersebut, petugas membentuk tim untuk menangkap Agun kembali.

"Kalapas Pontianak sudah bentuk tim pencarian dan berkoordinasi dengan kepolisian," kata dia.

Petugas jaga diperiksa

Kepala Lapas Pontianak Julainto Budhi Prasetyo mengatakan, petugas yang berjaga saat itu langsung menjalani pemeriksaan.

"Yang jelas pemeriksaan dan klarifikasi dilakukan terhadap petugas jaga waktu kejadian," kata Julianto, Kamis (25/1/2024).

Menurutnya saat itu ada 10 orang yang bertugas menjaga Lapas.

Jumlah itu, kata dia, tidak ideal lantaran satu petugas menjaga seratus warga binaan.

"Harusnya tiap blok ada petugas jadi minimal ada 26 petugas," kata dia.

Ternyata sembunyi di plafon

Setelah kurang lebih dua pekan pencarian, petugas yang sedang memeriksa instalasi listrik mendapati napi bernama Agun dalam kondisi lemas di gudang generator pada Jumat (9/2/2024).

"Di ruang ini petugas menemukannya dalam keadaan lemah," kata Julianto.

Setelah diperiksa, Agun mengaku selama ini dirinya bersembunyi di plafon Lapas.

"Pengakuannya dia bersembunyi di plafon, hanya bekal air minum," lanjutnya.

Agun memutuskan turun lantaran tak kuat dengan kondisi cuaca yang panas. Apalagi dia hanya berbekal air minum.

"Akhir-akhir ini cuaca benar-benar ekstrem," ungkap dia.

Alasan Agun kabur ternyata karena terlilit utang dengan warga binaan lainnya.

"Alasannya selain masalah keluarga seperti disampaikan juga ada masalah utang piutang dengan sesama warga binaan lain," kata Julianto.

Lantaran percobaan melarikan diri tersebut, hak integrasi dan hak mendapatkan remisi Agun akan dicabut.

Sumber: Kompas.com (Hendra Cipta)

https://regional.kompas.com/read/2024/02/11/144248878/napi-di-pontianak-2-pekan-sembunyi-di-plafon-turun-karena-tak-kuat-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke