Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Petugas Hamil Bekerja, Kepala Puskesmas di Palembang Dilaporkan ke Inspektorat

Kompas.com - 10/02/2024, 17:13 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang kepala Puskesmas di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial M dilaporkan ke inspektorat lantaran dinilai arogan hingga melarang petugas perempuan hamil selama bekerja.

Kejadian itu terungkap setelah 18 karyawan yang bertugas Puskesmas Sabokingking menyampaikan keluhan mereka kepada Inspektorat Palembang pada Selasa (6/2/2024) lalu untuk mengadukan M.

Kepala Inspektorat Palembang, Jamiah Haryanti mengatakan, perilaku arogan M sebagai kepala Puskesmas Sabokingking telah lama membuat para karyawan yang bertugas di sana gusar. Mereka pun telah memendam perilaku itu selama bertahun-tahun.

Baca juga: Cabuli Anak Tirinya hingga Hamil, Kakek di Blora Terancam Penjara 15 Tahun

Puncaknya, mereka tak lagi dapat mentolerir perbuatan M yang dinilai menetapkan aturan sendiri hingga melarang karyawan untuk hamil.

“Perempuan tidak boleh hamil dan harus kerja terus. Jadi yang dirasakan oleh karyawan yang lain Kepala Puskesmas itu membuat aturan sendiri, padahal kan puskesmas adalah milik pemerintah bukan pribadi,” kata Jamiah, Sabtu (10/2/2024).

Selain arogan, M pun disebut menahan hak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik para pegawai.

Baca juga: 1.000 Lampion Terangi Perayaan Imlek di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang

Sehingga, inspektorat akan memanggil M untuk dimintai klarifikasi dan mediasi terkait permasalahan tersebut.

“Ada 18 pegawai yang laporan kemarin, mereka cerita sampai menangis,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Ratu Dewa mengaku akan membuat tim khusus untuk melakukan tindak lanjut atas dugaan laporan tindakan arogan kepala Puskesmas Sabokingking.

Dewa mengaku saat ini tim Inspektorat masih bekerja untuk melakukan verifikasi.

“Timsus ini gabungan Inspektorat, BKPSDM, bagian hukum, setelah ada rekomendasi dari pengawasan internal di samping laporan resmi ke walikota baru akan disikapi untuk ditindaklanjuti," ucap dia.

Untuk sanksi, Dewa akan melihat hasil dari klarifikasi pihak inspektorat dan tim khusus yang telah dibentuk.

"Nanti kita lihat apakah kasus ini akan dibawa ke dalam rapat penjatuhan disiplin terkait sanksi yang akan dijatuhkan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com