Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah ASF, Babi Asal Sikka Dilarang Masuk Lembata

Kompas.com - 07/02/2024, 19:35 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), melarang ternak babi asal Kabupaten Sikka masuk ke wilayah tersebut.

Larangan ini tertuang dalam surat pengumuman nomor DP-KP 524.3/56.1/1/2024 tanggal 30 Januari 2024 tentang kewaspadaan penyakit flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq mengatakan, pengawasan lalu lintas ternak babi baik dalam daerah, antar-kecamatan, maupun antar-kabupaten atau kota terutama di wilayah perbatasan harus diperketat.

Baca juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Dua Pemuda di Lembata Ditangkap

Pastikan kesehatan ternak babi didukung hasil pemeriksaan laboratorium.

"Dilarang membawa ternak babi dan produk olahan daging babi dari luar Kabupaten Lembata terutama dan daerah wabah seperti Kabupaten Sikka," ujar Kanisius kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Dia juga mengimbau para peternak menghubungi petugas untuk mengambil disinfektan yang sudah disiapkan.

"Ini untuk kebutuhan sanitasi kandang, agar pengawasan bio sekuriti di kandang segera dilakukan," ujar dia.

Baca juga: Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu pada Manusia Bergejala Mirip Flu Babi

Kanisius meminta sanitasi atau kebersihan kandang ditingkatkan. Tidak memberi makan ternak babi dari sisa limbah dapur yang berasal dari sisa produk asal babi yang mati secara mendadak.

Berhati-hati membeli dan mengonsumsi daging babi, terutama yang dijual di tempat-tempat umum, karena dikhawatirkan berasal dan ternak sakit atau mati mendadak.

Setiap dugaan kejadian penyakit hewan diminta dilaporkan kepada petugas peternakan dan kesehatan hewan di kecamatan masing-masing.

Kanisius menambahkan, pihaknya juga telah menyurati camat, lurah, kepala desa, tokoh agama, restoran atau rumah makan daging babi untuk meningkatkan kewaspadaan menyebarnya ASF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com