Pihaknya mengatakan sebelumnya telah mengundang dewan profesor, para guru besar, dan dosen dan seluruh sivitas akademika UNS mengenai keresahan di Indonesia.
"Solo sebagai titik pergerakan. Dan Presiden Joko Widodo, apalagi salah satu paslonnya juga berasal dari Solo. Maka dari itu nilai-nilai demokrasi dan etika dalam berpolitik harus dijunjung tinggi karena saat ini kami sudah tidak percaya pada siapapun. Karena Ketua MK telah melanggar etik, Ketua KPU telah melanggar etik dan Presiden Jokowi telah mengangkangi konstitusi. Apa yang kita harapkan dari pemimpin kita hari ini," ujarnya.
"Kami menuntut dari UNS untuk benar-benar bisa menegakkan nilai-nilai demokrasi yang ada di Indonesia dan juga Pancasila agar tidak tercela," sambung dia.
Baca juga: Sivitas Akademika Unnes Minta TNI dan Polri Tak Mau Diperalat Kekuasaan
Dia juga menyayangkan perncalonan Gibran yang sarat pelanggaran. Bahkan sampai saat ini Gibran juga belum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
"Kami sebagai mahasiswa UNS sangat menyayangkan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sekaligus Wali Kota Solo, dimana perhari ini pun beliau belum mengundurkan diri. Namun ternyata apa yang telah dilakukan banyak sekali melakukan pelanggaran-pelanggaran," ungkap dia.
Dia pun menyoroti Gibran yang selama ini dianggap sebagai representasi pemuda, justru tidak menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan malah sebaliknya.
"Katanya representasi pemuda, namun teman-teman pemuda saat ini pun resah dengan apa yang telah dilakukan dan sangat tidak mencerminkan orang Solo, warga Solo. Karena orang Solo seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai etika berbudaya, sopan santun. Namun saat ini Solo dilukai oleh salah satu putranya sendiri yaitu Gibran Rakabuming Raka," kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.