Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pengelola Candi Borobudur soal Pedagang yang Menolak Relokasi

Kompas.com - 03/02/2024, 20:06 WIB
Egadia Birru,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur menanggapi unjuk rasa pedagang soal penolakan relokasi ke Kampung Seni Borobudur.

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyoroti koefisien dasar bangunan (KDB) di Candi Borobudur yang telah melampaui batas.

KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan atau tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

Baca juga: Tolak Relokasi, Pedagang Borobudur Khawatir Jualan Tak Laku di Kampung Seni

Menurut panduan Japan International Cooperation Agency (JICA), sebut Jamaludin, batas KDB di areal Candi Borobudur sebesar 4 persen. Sementara, KDB di areal Candi Borobodur hampir mencapai 13 persen.

“Konsekuensinya untuk mengembalikan KDB ke batas 4 persen, ada bagian-bagian di TWC yang harus di-demolish dan difungsikan menjadi area hijau,” katanya, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Pembayaran Ganti Rugi Proyek Kampung Seni Borobudur Dimulai, Total Rp 101 Miliar

Dia menyatakan, salah satu penyumbang KDB terbesar adalah lapak-lapak pedagang di zona II.

“Salah satu penyumbang KDB terbesar lapak (pedagang) yang seharusnya tidak seluas seperti sekarang,” ungkapnya.

Pedagang saat ini berada di zona II kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Lebih kurang terdapat 5.000 pedagang. Mereka menggelar demonstrasi menolak direlokasi.

Penataan zona II Taman Wisata Candi Borobudur adalah bagian dari pembangunan Kampung Seni Borobudur. Ia adalah proyek strategis nasional yang dibangun dengan anggaran hingga Rp 200 miliar.

Adapun zona II akan menjadi cultural park, area terbuka tanpa ada bangunan berdiri di dalamnya. Sembari menunggu pembangunan Kampung Seni Borobudur, pedagang masih diperbolehkan menempati lokasi lama hingga April 2024 atau setelah Lebaran.

Setelah itu, mereka bakal direlokasi ke tempat sementara. Ada dua lokasi relokasi sementara, yakni lapangan belakang museum di kawasan zona II candi dan Lapangan Tuksongo di Desa Tuksongo yang berjarak sekira 3 kilometer dari Candi Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com