Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Kompas.com - 02/02/2024, 17:20 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

"(Dengan data ini) seharusnya pencegahan stunting dapat dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan catin (berdasarkan data Elsimil), dengan pendampingan (dukungan) dari 5.556 kader sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) di DIY," jelas dr Hasto.

Baca juga: Pelindo Petikemas Lakukan Peremajaan Alat Bongkar Muat di TPS Surabaya dan IPC TPK Area Panjang

Data juga menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang mengalami anemia di DIY mencapai 4.131 orang atau setara dengan 14,1 persen dari total perempuan yang akan menikah yang melaporkan kadar hemoglobin (Hb) mereka.

Dari data tersebut, dr Hasto menyampaikan bahwa jumlah perempuan yang memiliki berat badan kurang mencapai 27,7 persen.

“Kalau menurut teori, anak yang terlalu kurus dan mengalami anemia memiliki risiko stunting,” ujarnya.

Tak lupa, Dr Hasto menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian DIY.

Baca juga: 37 Tahun John Hopkins Dukung Program KB: Rata-rata Perempuan Punya 6 Anak, Kini Jadi 2

"Capaian dalam program KB sangat baik, mencapai 97 persen dari target fisik. Bantuan Operasional KB (BOKB) 2023 juga mencapai 93 persen, dengan alokasi dana sebesar Rp 31,9 miliar, dan sudah terealisasi sekitar 30 sekian miliar," imbuhnya

Dr Hasto berharap bahwa anggaran Pemberian Makanan Tambahan (MPASI) bagi ibu hamil dan bayi bawah lima tahun (balita) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk DIY sebesar Rp 12,5 miliar dapat dioptimalkan dan proses penyalurannya dipercepat.

DIY sangat memperhatikan penurunan stunting

Pada kesempatan yang sama, KGPAA Paku Alam X mengungkapkan bahwa DIY sangat memperhatikan upaya penurunan stunting, pencegahan pernikahan dini, dan masalah-masalah lain yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM.

Ia menyatakan bahwa peraturan-peraturan pendukung telah dibuat dan sistem yang baik sudah terbangun di DIY. Meskipun demikian, Paku Alam X masih merasa belum puas.

Baca juga: Kuliner Langka Jadi Hidangan Resepsi Dhaup Ageng, Ada yang dari Era Paku Alam VII

Oleh karena itu, ia menegaskan komitmennya untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan guna mempercepat pencapaian program sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 

Selain itu, Paku Alam X berharap adanya edukasi yang dapat menciptakan perubahan mindset dengan melibatkan kearifan lokal atau local wisdom

Menurutnya, edukasi dianggap sebagai investasi intelektual jangka panjang yang lebih berarti daripada menciptakan program-program singkat yang bersifat sesaat.

"Jadi, kami mohon (berharap) nanti ada semacam skema-skema pemikiran dengan (melibatkan)kearifan lokal. Umumnya, edukasi yang menggunakan local wisdom menjadi investasi intelektual. Dan hal itu tidak selalu (berkaitan) dengan tingkat pendidikan tinggi," tutur Paku Alam X.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com