Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNN Lampung Bantah Ada Honorernya Terlibat Jaringan Fredy Pratama

Kompas.com - 01/02/2024, 12:58 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) Lampung membantah satu orang pelaku jaringan Fredy Pratama yang ditangkap Kepolsian Daerah Lampung adalah pegawainya.

Pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi adanya seseorang tersangka kasus narkoba berinisial MY yang mengaku bekerja sebagai honorer Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lampung Tengah.

MY disebut polisi merupakan bagian dari jaringan Fredy Pratama.

Baca juga: Honorer BNN Jadi Kurir Narkoba Jaringan Fredy Pratama, Upah Rp 2,3 Miliar

Kepala BNN Lampung Brigadir Jenderal (Brigjen) Budi Wibowo mengatakan pelaku berinisial MY itu bukan pegawai BNN Lampung.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa satu tersangka berinisial MY adalah tidak benar pegawai honorer BNN," kata Budi dalam konferensi pers di Kantor BNN Lampung, Kamis (1/2/2024).

Budi mengatakan, ada yang perlu diluruskan berkaitan dengan status BNNK dan BNK. Menurutnya, BNNK berada satu garis komando dengan BNN Provinsi.

Sedangkan BNK adalah satuan kerja (satker) yang dibentuk secara mandiri oleh pemerintah daerah (pemda) setempat.

"Oknum itu bukan pegawai BNN provinsi maupun BNNK. Karena Lampung Tengah belum berdiri BNNK," kata dia.

Baca juga: Pelempar Molotov ke Rumah Ketua GP Ansor Lampung Ditangkap

Sementara itu, Kepala BNK Lampung Tengah Ardito Wijaya mengatakan oknum berinisial MY bukan bertugas di BNK Lampung Tengah.

"Oknum MY adalah honorer bagian Kesra (Kesejahteraan Rakyat) Sekretariat Daerah (Sekda) Lampung Tengah," kata Ardito yang juga wakil bupati Lampung Tengah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com