Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kali Berturut-turut Raih Predikat Kota Layak Anak Utama, Solo Targetkan Paripurna 2025

Kompas.com - 30/01/2024, 14:16 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menargetkan Solo meraih predikat kota layak anak (KLA) kategori paripurna tahun 2025.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo Purwanti mengatakan, Solo dari tahun 2017 sampai 2023 mendapatkan penghargaan predikat KLA utama dengan skor nilai 851.

Selama enam kali berturut-turut, Solo bertahan di posisi utama. Untuk itu, pihaknya terus berupaya untuk mewujudkan Solo meraih predikat KLA paripurna di tahun 2025.

Baca juga: Angka Pernikahan Dini Tertinggi di Kaltara, Kabupaten Nunukan Belum Jadi Kota Layak Anak

Dia mengakui, masih ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan untuk mewujudkan solo meraih predikat KLA paripurna.

"Sebetulnya untuk mencapai KLA paripurna angka minimal yang harus dicapai adalah 900. Sehingga kita kurang 50 point saja untuk mencapai KLA paripurna," kata Purwanti dalam acara pembinaan gugus tugas KLA di Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).

Purwanti menambahkan, pemenuhan hak anak di Solo menjadi tanggung jawab bersama demi terwujudkan KLA paripurna. Diketahui, jumlah pendudukan Solo saat ini ada 583.961 jiwa.

Dari jumlah itu 287.943 laki-laki dan 296.018 perempuan. Kemudian sisanya sekitar 24,93 persen 146.607 anak-anak.

"Kita bersama-sama bertanggung jawab untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak anak di Solo," jelas Purwanti.

Dikatakan dia berdasarkan evaluasi lima klaster penilaian KLA, nilai terendah ada pada klaster lima yaitu pada klaster perlindungan khusus anak.

"Pertama yang menjadi catatan untuk seluruh OPD itu masih rendahnya prosentase SDM pelayanan publik yang terlatih konvensi hak anak. Capaian kita baru dua orang tiap OPD. Termasuk di dalamnya adalah di Dinas Pendidikan kita ada ratusan satuan pendidikan namun yang terlatih masing-masing sekolah belum semuanya dua. Tetapi baru rata-rata dua. Tentunya kalau dipresentase kita masih jauh dibawah 20 persen," kata dia.

Baca juga: Selamat, Metro Berhasil Jadi Kota Layak Anak Kategori Nindya

Pihaknya mendorong Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bisa memfasilitasi terkait proses pelatihan konvensi hak anak bagi SDM bagi layanan publik.

"Catatan kedua inovasi-inovasi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak harus ini juga masih sangat minim. Diharapkan seluruh OPD, lembaga, termasuk dunia usaha harus ada inovasi dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com