Pasien sempat mau dirujuk, namun keluarga menolak. Karena kondisinya yang memburuk, Petrus meninggal pada Sabtu (27/1/2024) pukul 05.00 Wita.
"Berdasarkan catatan petugas medis dia menderita sakit asma, asam urat dan reumatik," ujar dia.
Sementara itu, pengungsi bernama Yuliana Soge (98), warga Desa Nobo, Kecamatan Ilebura, meninggal pada 28 Januari 2024 pukul 13.40 Wita.
Yuliana mengungsi ke posko pengungsian persawahan Desa Konga pada 2 Januari 2024.
Pada 20 Januari 2024 pukul 20.11 Wita, keluarga mendatangi pos pelayanan kesehatan Konga meminta tenaga medis memeriksa kondisi pasien.
Baca juga: Status Gunung Lewotobi Turun dari Level IV Awas ke Level III Siaga
Pasalnya, sejak mengungsi, Yuliana tidak makan dan minum air putih. Hanya minum susu. Sehari satu gelas susu.
Di hari itu juga para medis mendatangi lokasi pengungsian dan memberikan terapi sesuai instruksi dokter.
Petugas menyarankan agar pasien dirujuk ke Puskesmas Lewolaga, tetapi keluarga menolak karena tidak ada yang akan menjaga pasien dan pasien sudah tua.
Pada 27 Januari 2024 pukul 19.00 Wita, tenaga perawat kesehatan Desa Nobo kembali mengunjungi pasien dan memberikan terapi pelayanan kesehatan.
Namun, kondisi pasien kian memburuk. Para medis mencoba tiga kali memasang infus, tetapi gagal.
Mereka menyarankan agar pasien dirujuk, namun keluarga tetap menolak dengan alasan yang sama. Pada 28 Januari pasien meninggal dunia.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan, pada umumnya pengungsi yang meninggal memiliki penyakit bawaan.
"Yang sudah meninggal empat orang dan informasi bahwa semua meninggal karena usia lanjut dan penyakit bawaan," katanya.
Doris menegaskan, mereka meninggal bukan karena kondisi pengungsian yang buruk, semua kebutuhan di pengungsian juga sudah terpenuhi.
Dia juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur agar ada santunan kematian untuk keluarga yang berduka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.