Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Temuan Kepala Bayi, Terungkap Aksi Keji Seorang Ibu di TTU

Kompas.com - 29/01/2024, 07:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rosa Delima Foni terkejut. Bau menyengat yang menyeruak ke dalam rumahnya pada Jumat (26/1/2024) pagi, ternyata berasal dari sesosok kepala bayi.

Kepala bayi itu ditemukan di depan pintu dapurnya.

Tak cuma Rosa, warga Desa Nimasi, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), juga kaget dengan temuan itu.

Bersama tetangganya, Rosa sempat mengecek kembali untuk memastikan apakah benda tersebut boneka atau benar-benar kepala bayi.

Setelah diamati, Rosa dan tetangganya yakin bahwa benda itu adalah kepala bayi.

Temuan tersebut lantas dilaporkan kepada aparat desa dan polisi.

Baca juga: Heboh, Warga TTU Temukan Kepala Bayi


Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Miomaffo Timur Ipda Muhammad Aris mengatakan, berdasarkan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap ibu rumah tangga berinisial LK (20).

Polisi meringkus LK setelah mendapat laporan dari tim satgas yang memantau kesehatan warga.

Beberapa bulan sebelumnya, tim satgas mengetahui bahwa LK hamil. Berdasarkan informasi itu, polisi mencurigai LK. Ia lantas dibawa ke kantor polisi.

Setelah menjalani pemeriksaan, LK mengakui bahwa dirinya adalah ibu sekaligus pembuang bayi tersebut.

Baca juga: IRT di TTU Bunuh dan Buang Jasad Bayi yang Baru Dilahirkannya ke Hutan

Bayi hasil perselingkuhan

Kepada polisi, LK mengaku bayi tersebut merupakan hasil perselingkuhannya dengan pria lain berinisial MS.

Saat suami LK berinisial AS ke Flores, LK selingkuh dengan MS.

Ketika AS kembali ke rumah, usia kehamilan LK sudah tiga bulan. Akan tetapi, AS tak mengetahui kehamilan LK dari pria lain.

LK melahirkan bayinya pada Selasa (23/1/2024). Proses persalinan dilakukan seorang diri dalam kamar.

"Agar (proses persalinan) tidak diketahui oleh orang tua, LK menyumbat mulut bayi tersebut dengan tangan," ujar Ipda Muhammad Aris, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga: Wanita di TTU Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Berawal dari Temuan Kepala Bayi

Ilustrasi bayi. Ibu bunuh bayi di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jasad bayi hasil perselingkuhan itu pelaku masukkan ke plastik, lalu dibuang ke hutan pada Rabu (24/1/2024).
Dok. Shutterstock Ilustrasi bayi. Ibu bunuh bayi di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jasad bayi hasil perselingkuhan itu pelaku masukkan ke plastik, lalu dibuang ke hutan pada Rabu (24/1/2024).

Bayi yang baru lahir itu LK masukkan dalam kantong plastik. Ia lantas membersihkan noda sisa bersalin menggunakan air dicampur deterjen.

Lalu, pada Rabu (24/1/2024) pagi, LK membawa plastik hitam berisi bayi ke hutan yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya.

Baca juga: Ibu Muda di TTU Bunuh dan Mutilasi Bayi yang Baru Dilahirkan, Mengaku Malu Hamil dari Hubungan Gelap

Saat itu, LK mengaku bayinya sudah tak bernapas. LK kemudian mengubur jasad bayinya di hutan.

Satu anggota tubuh bayi itu bisa sampai ke rumah Rosa diduga karena dibawa anjing.

Aris menuturkan, polisi berencana menjerat LK dengan pasal berlapis. Polsek akan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak tahun 2016 Pasal 80 ayat 1, ayat 3, ayat 4 juncto Pasal 76 huruf C, dan Pasal 340 KUHP terhadap terduga pelaku.

Baca juga: ART Nana Mirdad Temukan Bayi, Awalnya Dengar Tangisan di Semak-semak

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Pythag Kurniati), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com