Selain itu keberadaan bendungan ini dapat mengurangi risiko banjir seluas 110 hektar di beberapa wilayah di Kota Solo seperti Kecamatan Banjarsari.
Sementara di daerah hilir, bendungan ini dapat mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 80 hektare di kawasan Pasar Kliwon dan Laweyan.
Pada saat musim hujan, kapasitas pengaliran air dapat mencapai 1.048 meter kubik per detik, atau lebih besar dari debit awal yang hanya 390 meter kubik per detik.
Sementara pada musim kemarau, Bendung Karet Tirtonadi akan ditutup, sehingga dapat berfungsi sebagai long storage yang memiliki kapasitas tampungan kurang lebih 1 juta meter kubik.
Fungsi lain Bendung Karet Tirtonadi adalah sebagai objek wisata edukasi dan ruang terbuka publik.
Sesuai namanya, keunikan Bendung Karet Tirtonadi ada pada teknologi yang diterapkan berupa bendung karet.
Inovasi ini menggunakan kantong karet yang dipasang melintang sungai dengan tujuan untuk menaikkan tinggi muka air.
Teknologi ini dilengkapi dengan gate panel yang terbuat dari baja dengan ketebalan 16 mm dan tinggi 305 cm saat pembangunan dan 32 cm saat kondisi flat.
Keunggulan dari teknologi bendung karet ini adalah waktu pengoperasian relatif singkat dan mampu melindungi air blader dari material sungai.
Selain itu, bendung karet juga tahan terhadap perubahan suhu ekstrim serta dapat terhindar dari vandalisme.
Bendung Karet Tirtonadi juga dikenal dengan keberadaan jembatan unik yang materialnya menggunakan kaca, baik di lantai maupun di kanan dan kiri pembatasnya.
Sebagai ruang terbuka publik, terdapat Taman Bendung Tirtonadi atau Taman Papan Kawruh yang kerap ramai dikunjungi masyarakat pada pagi dan sore hari.
Di taman ini masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan tentang air dan pengendalian banjir, mengadakan kegiatan bersama komunitas, berolahraga, atau sekadar bersantai menikmati suasana.
Sumber:
sahabat.pu.go.id
sda.pu.go.id
djkn.kemenkeu.go.id
surakarta.go.id
surakarta.go.id