"Terus terang seumur hidup saya lahir dan tinggal di desa ini, baru kali ini saya bertemu bapak (Kapolsek Rupat). Tadinya saya sempat takut ada apa pak polisi datang ke sini. Rupanya sosialisasi pemilu," ujar Ai dengan logat melayu saat diwawancarai Kompas.com, Kamis.
Wanita ini mengaku, sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan akan ikut mencoblos.
"Terima kasih, Pak, sudah mau datang ke desa kami sosialisasi pemilu. Kami akan ikut mencoblos. Sudah masuk DPT juga kami," sebut Ai.
Ai merasa bersyukur diberikan bantuan sembako oleh petugas. Baginya, bantuan tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia hanya bisa mendapatkan uang dari kebun karet.
"Saya kerja menderes karet. Sekarang lagi susah menderes, karena hampir tiap hari hujan. Sangat berpengaruh terhadap penghasilan. Kalau tak menderes karet saya tak dapat uang," cerita Ai.
Sementara itu, Kapolsek Rupat AKP Siswoyo menjelaskan, pemilu yang semakin dekat membuat pihaknya rutin sosialisasi ke masyarakat, terutama ke warga di pelosok.
"Ya, hari ini kami kembali mendatangi warga Suku Akit untuk sosialisasi pemilu damai. Kami mengajak mereka untuk ikut mencoblos pada 14 Februari 2024," ujar Siswoyo ketika diwawancarai Kompas.com, Kamis.
Sama seperti sebelumnya, sosialisasi pemilu dilakukan dengan cara door to door. Petugas mendatangi satu persatu rumah warga Suku Akit dan menyampaikan pesan-pesan Pemilu.
Siswoyo menyatakan siap mengawal pemilu di daerah pedalaman.
"Namun, kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Kita ingin Pemilu dapat berjalan aman dan kondusif. Selain itu, kami siap melakukan pengamanan dan pengawalan pesta demokrasi ini," pungkas Siswoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.