Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

117 KK Mengungsi ke Sikka Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

Kompas.com - 14/01/2024, 12:58 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Sebanyak 481 jiwa atau 117 kepala keluarga (KK) korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur mengungsi ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Camat Talibura, Lazerus Gunter mengungkapkan, ratusan pengungsi tersebar di tiga desa di Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka yaitu Desa Hikong, Desa Kringa dan Desa Timutawa.

Baca juga: Ribuan Pengungsi Gunung Lewotobi Terserang ISPA

"Berdasarkan data terbaru terdapat 481 jiwa atau 117 Kepala Keluarga mengungsi ke Kecamatan Talibura," ujar Lazerus, Minggu (14/1/2024).

Lazerus menerangkan, selain di rumah keluarga, mereka mengungsi di rumah dinas guru Sekolah Dasar Katolik Boganatar dan SMP Boganatar, dan Aula Gereja Boganatar.

Pemkab Sikka, lanjutnya, juga telah menyalurkan kebutuhan para pengungsi berupa alas tidur, selimut, dan kebutuhan lain.

Baca juga: Gunung Lewotobi Alami 21 Kali Gempa Guguran Selama 6 Jam

Selain itu, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial Sikka berupa makanan siap saji, perlengkapan anak-anak, kasur, velbed, selimut, terpal, tikar, pembalut dan dua unit tenda merah putih.

Lazerus menambahkan, telah melaporkan kondisi serta jumlah pengungsi ke Pemkab Flores Timur.

Hingga Sabtu (13/1/2024) pukul 18.00 Wita jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 6.550 jiwa.

Sementara itu Pemkab Flores Timur memperpanjang status tanggap darurat bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki hingga 24 Januari 2024.

Diketahui, status tanggap darurat sempat berlaku selama 14 hari, sejak 1 Januari-14 Januari 2024.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan, perpanjangan ini setelah status Gunung Lewotobi Laki-laki ditingkatkan dari level III Siaga ke level IV Awas.

Oleh sebab itu untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana yang terjadi, perlu dilakukan upaya penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur penanganan pada masa tanggap darurat bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com