Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengungsi Lewotobi Rindu Pulang ke Rumah...

Kompas.com - 13/01/2024, 13:26 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidup di tempat pengungsian bukan hal yang menyenangkan. Suasana berkumpul bersama keluarga di rumah selalu dirindukan.

Sayangnya, rindu itu harus diurungkan untuk sementara waktu. Sebab badai belum berlalu.

Itulah yang dialami Nando (9), siswa Sekolah Dasar (SD) Nawokote, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada Jumat (12/1/2024) pagi, Nando bersama puluhan siswa korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki belajar bersama di bawah tenda pengungsian yang dibangun Kemendikbud.

Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Erupsi Siang Ini, Semburkan Asap Tebal Setinggi 1,5 Km

Para siswa begitu gembira bermain bersama teman sebayanya. Apalagi guru-guru mereka memperagakan permainan khas anak-anak.

Namun tidak dengan Nando. Wajahnya tampak sedih.

Beberapa kali, Andre (11) yang duduk sebelahnya, mengajak untuk bermain. Sama saja, ia tak begitu bersemangat.

Nando berusaha tersenyum, tetapi ia tidak mampu menyembunyikan perasaan sedih yang terpancar dari wajahnya.

"Saya rindu pulang ke rumah," ucap Nando lirih saat ditemui Kompas.com di tenda pengungsian.

Nando bercerita, sudah lebih dari sepekan ia bersama ayah dan ibunya tinggal di lokasi pengungsian, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

Hampir setiap malam ia selalu bertanya kepada orang tuanya kapan mereka pulang ke rumah.

"Mama selalu bilang, kita belum bisa pulang karena situasinya belum aman. Nanti pasti kita akan pulang," tuturnya.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Lewotobi Bertambah Jadi 6.536 Orang

Meski begitu Nando tak putus asa. Ia selalu berdoa Gunung Lewotobi Laki-laki cepat normal agar mereka bisa pulang berkumpul di rumah.

Kerinduan yang sama juga dirasakan Siprianus Toda Sura, Sekretaris Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.

Saking lama tak bertemu, ia menulis sepucuk surat untuk istri dan anaknya, lalu membagikan ke akun media sosial Facebook.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com