Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Mencekam di Lereng Lewotobi

Kompas.com - 11/01/2024, 11:46 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Sudah lebih dari sepekan, Balthasar Baru Kwuta (61) dan keluarganya mengungsi di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kemiri, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rabu (11/1/2024) petang, Balthasar dan ratusan pengungsi korban erupsi berdiri depan teras sekolah sembari menatap ke arah Gunung Lewotobi Laki-laki yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari mereka.

Baca juga: PVMBG Beri Penjelasan soal Bahaya Abu Vulkanik Lewotobi

Tatapan cemas, takut tampak dari wajah mereka. Di tambah lagi suara gemuruh dari puncak Lewotobi Laki-laki begitu kuat.

"Kali ini kami merasakan hal tersulit. Kami masih diselimuti rasa takut," ucap pria 61 tahun itu saat ditemui Kompas.com, Rabu (11/1/2024) malam.

Malam mencekam

Para pengungsi di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kemiri, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang memantau aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu (10/1/2024) petangSerafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com Para pengungsi di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kemiri, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang memantau aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu (10/1/2024) petang

Balthasar ingat betul bagaimana situasi mencekam saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Pada 31 Desmber 2023 malam, menjelang pergantian akhir tahun 2023, ia bersama keluarga, istri, cucu, berkumpul di rumah, Dusun Bawalatang, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang.

Suara kembang api, dan lagu-lagu Natal terdengar di setiap rumah-rumah penduduk. Mereka bergembira menyambut tahun baru.

Tepat pukul 00.00 Wita, Balthasar mendengar ledakan kuat. Suasana dusun sepi seketika, tak ada lagi terdengar musik. Yang ada hanya teriakan segera meninggalkan kampung.

"Saya kaget sekali, saya kira itu bunyi kembang api. Ternyata Gunung Lewotobi Laki-laki meletus," kenangnya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Alami 3 Kali Gempa Guguran, Status Masih Awas

Dengan sigap Balthasar meminta istri dan menantunya menyiapkan pakaian, lalu menuju mobil pikap yang terparkir depan rumah.

Saat keluar rumah, ia mendapati banyak warga yang sudah berada di atas mobilnya.

"Itu pikap milik anak saya kebetulan kami kredit untuk usaha cari hasil seperti kakao, kemiri, dan lain-lain. Waktu itu warga banyak warga yang sudah ada di atas mobil," katanya.

Balthasar kemudian menghidupkan mesin mobil, lalu berangkat menuju kantor Kecamatan Wulanggitang di Desa Boru.

Baca juga: Saat Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Berstatus Awas...

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com