Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

58.000 Warga Miskin Brebes Dicoret dari Program JKN, Ini Penjelasan Dinkes

Kompas.com - 10/01/2024, 08:00 WIB
Tresno Setiadi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Sedikitnya 58.000 warga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dicoret atau dinonaktifkan dari kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) segmen penerima bantuan iuran (PBI) yang dibiayai anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Brebes.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes Ineke Tri Sulistiowati mengatakan, alasannya karena keterbatasan anggaran Pemkab untuk menanggung iuran para peserta BPJS Kesehatan dalam program JKN.

Sehingga, kepesertaan mereka terpaksa dinonaktifkan untuk efisiensi anggaran 2023.

Penonaktifan 58.000 peserta BPJS Kesehatan PBI ini dilakukan sejak November 2023 hingga sekarang.

Namun demikian, Pemkab Brebes melakukan langkah alternatif agar warga miskin tetap mendapatkan pelayanan kesehatan, kata Ineke ditemui di kantornya, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: 5 Provinsi Paling Miskin di Pulau Jawa, Mana Saja?

Baca juga: Mengapa Orang Miskin Hidupnya Tak Berubah meski Punya Pekerjaan?

Dijelaskan Ineke, langkah yang dilakukan adalah warga miskin yang tidak memiliki BPJS Kesehatan PBI dan yang BPJS PBI-nya diaktifkan, bisa mengurusnya kembali dengan skema non-cut off dengan syarat menjadi pasien.

Peserta BPJS Kesehatan PBI yang nonaktif dapat diaktifkan kembali jika peserta itu menjadi pasien dan dirawat di rumah sakit.

“Saat dirawat, sebelum 3x24 jam mereka bisa mengurus SKTM dari desa sampai di Dinas Kesehatan, nanti sebelum pukul 17.00 atau jam 5 sore, BPJS sudah aktif kembali dan bisa langsung digunakan,” kata dia.

Baca juga: Keluarga Miskin Dapat Rp 900.000, Ini Kriteria Penerima BLT Kemiskinan Ekstrem Tahap 3

Ineke menyebutkan, peserta BPJS PBI yang dibiayai Pemda Brebes jumlahnya mencapai 112.000 peserta. Artinya, masih ada 54.000 peserta BPJS PBI yang dibiayai Pemda Brebes yang statusnya masih aktif.

Hingga saat ini, di antara jumlah 58.000 peserta BPJS PBI yang sudah diaktifkan kembali bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.

Dari jumlah itu, ada kemungkinan bisa diaktifkan namun jumlahnya tidak sampai 58.000 peserta.

“Iuran yang membantu Pemda itu per peserta BPJS PBI kelas III, Rp 37.800 per bulan. Rp 35.000 dari Pemda dan Rp 2.800 dari bantuan iuran,” kata dia.

Baca juga: Menyoroti Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun, Setiap Warga Miskin Bisa Dapat Rp 19 Juta

Menurut Ineke, dari penonaktifan ini, tidak akan mengganggu pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan rata-rata pengaktifan kembali BPJS PBI mencapai 1.200 peserta per bulan.

Penonaktifan juga dilakukan karena ada peserta yang datanya ganda, menyebabkan kematian, dan lain sebagainya.

“Penonaktifan ini karena anggarannya memang tidak ada. Untuk anggaran dari APBD 2023 itu Rp 41 miliar, dan tahun ini ada penambahan di APBD 2024 menjadi Rp 47 miliar,” tutupnya.

Baca juga: 2,1 Juta Warga Miskin Kecanduan Judi Online, Ratusan Triliun Rupiah Mengalir ke Negara Tetangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com