Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah Jadi 5.057 Jiwa

Kompas.com - 09/01/2024, 20:36 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami penambahan.

Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki melaporkan, hingga Selasa (9/1/2024) pukul 18.00 Wita, jumlah pengungsi sebanyak 5.057 jiwa.

Meningkat dibandingkan data per Minggu (7/1/2024) dengan jumlah pengungsi sebanyak 4.681 jiwa.

Baca juga: Ketinggian Abu Vulkanik Lewotobi Capai 1,5 Km, Ini Penjelasan PGA

Pengungsi yang menetap di enam tenda pengungsian sebanyak 2.559 jiwa. Rinciannya, laki-laki 1.274 jiwa, perempuan 1.285 jiwa, bayi 45 jiwa, balita 171 jiwa, ibu hamil 10 jiwa, ibu menyusui 42 jiwa, lansia 225 jiwa, disabilitas 4 jiwa.

Kemudian, 2.401 jiwa yang menyebar di rumah warga. Laki-laki 1.113 jiwa, perempuan 1.292 jiwa, bayi 28 jiwa, balita 131 jiwa, ibu hamil 9 jiwa, ibu menyusui 48 jiwa, lansia 197 jiwa, disabilitas 7 jiwa.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Mengalir dari Puncak Lewotobi, Warga Diminta Waspada

Lalu, ada 94 jiwa yang mengungsi di tempat fasilitas umum. Laki-laki 41 jiwa, perempuan 51 jiwa, bayi 2 jiwa, balita 10 jiwa, lansia 10 jiwa, disabilitas 1 jiwa.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Ahmad Duli mengatakan, jumlah pengungsi terus bertambah akibat aktivitas erupsi yang terus meningkat.

"Dari kemarin dan hari ini kan dia (gunung Lewotobi Laki-laki) selalu erupsi," ujar Ahmad saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Ahmad mengatakan, saat ini status gunung Lewotobi Laki-laki masih level III siaga.

Dia mengimbau warga yang masih menetap di kebun, khususnya yang berada di zona merah segera mengungsi ke tempat yang aman atau lokasi pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah.

"Ini langkah antisipasi, sehingga kalau ke depan ada kejadian luar biasa tidak ada korban jiwa. Sampai hari ini belum ada korban jiwa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com