Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketinggian Abu Vulkanik Lewotobi Capai 1,5 Km, Ini Penjelasan PGA

Kompas.com - 09/01/2024, 17:03 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Semburan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami peningkatan selama beberapa hari terakhir.

Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada Senin (8/1/2024) tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.500 meter di atas puncak lebih kurang 3.084 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Mengalir dari Puncak Lewotobi, Warga Diminta Waspada

Sementara pada periode pengamatan Selasa (9/1/2024) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dan coklat dengan intensitas tebal dan tinggi 1000-1500 meter di atas puncak kawah.

Asap coklat kelabu condong ke arah utara, tinggi kolom 1.000-1.500 meter dari permukaan puncak.

Kemudian, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita terjadi empat kali gempa embusan, satu kali vulkanik dangkal, satu kali vulkanik dalam, serta tremor menerus.

Secara visual gunung api tampak jelas dan tertutup kabut 0-ll.

Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 800-1.000 meter di atas puncak kawah.

Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Iin Kusnadi menjelaskan, tingginya rendahnya semburan kolom abu sangat bergantung pada energi dan kekuatan angin.

"Kalau ada angin, dia (kolom abu) akan naik ke atas lagi. Kalau semakin ke atas kekuatan anginnya beda," ujar Kusnadi saat ditemui Kompas.com di Kantor Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Selasa.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Kusnadi mengatakan, abu vulkanik saat ini sedang mengarah ke arah timur dan timur laut.

Dia mengimbau warga tetap mengenakan alat pelindung mulut, hidung, dan mata untuk menghindari abu vulkanik.

Ia juga menambahkan hingga saat ini status gunung Lewotobi Laki-laki masih di level III siaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com