Salin Artikel

Ketinggian Abu Vulkanik Lewotobi Capai 1,5 Km, Ini Penjelasan PGA

Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada Senin (8/1/2024) tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.500 meter di atas puncak lebih kurang 3.084 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Sementara pada periode pengamatan Selasa (9/1/2024) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dan coklat dengan intensitas tebal dan tinggi 1000-1500 meter di atas puncak kawah.

Asap coklat kelabu condong ke arah utara, tinggi kolom 1.000-1.500 meter dari permukaan puncak.

Kemudian, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita terjadi empat kali gempa embusan, satu kali vulkanik dangkal, satu kali vulkanik dalam, serta tremor menerus.

Secara visual gunung api tampak jelas dan tertutup kabut 0-ll.

Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 800-1.000 meter di atas puncak kawah.

Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Iin Kusnadi menjelaskan, tingginya rendahnya semburan kolom abu sangat bergantung pada energi dan kekuatan angin.

"Kalau ada angin, dia (kolom abu) akan naik ke atas lagi. Kalau semakin ke atas kekuatan anginnya beda," ujar Kusnadi saat ditemui Kompas.com di Kantor Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Selasa.

Kusnadi mengatakan, abu vulkanik saat ini sedang mengarah ke arah timur dan timur laut.

Dia mengimbau warga tetap mengenakan alat pelindung mulut, hidung, dan mata untuk menghindari abu vulkanik.

Ia juga menambahkan hingga saat ini status gunung Lewotobi Laki-laki masih di level III siaga.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/09/170332078/ketinggian-abu-vulkanik-lewotobi-capai-15-km-ini-penjelasan-pga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke