Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kambing Hutan Sumatera yang Hampir Punah Terekam Kamera Jebak di Lampung

Kompas.com - 09/01/2024, 10:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kambing hutan sumatera (Capricornis sumatraensis) yang langka terekam kamera jebak (trapcam) di Provinsi Lampung.

Satwa ini termasuk kategori rentan (vulnerable) dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam.

Kambing hutan ini terekam kamera jebak kolaborasi KPH Batutegi dengan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) atau Internasional Animal Rescue (IAR) di wilayah hutan Batu Tegi, Lampung pada pekan lalu.

Baca juga: Keragaman Hayati Taman Nasional Kerinci Seblat Terancam Tambang Emas Ilegal

Manajer Senior Resilensi Habitat YIARI Robithotul Huda mengatakan, kambing hutan sumatera berstatus dilindungi sebagaimana dalam PP No.7 Tahun 1999.

"Di Red List IUCN termasuk kategori rentan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2023).

Kategori rentan ini diberikan terhadap satwa yang berpotensi terancam, kecuali jika penanganan keselamatan dan reproduksinya baik.

"Jika tidak, maka spesies ini menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi," katanya.

Huda mengatakan, kambing hutan yang juga dikenal dengan nama Sumatran Serow ini bisa ditemukan di Semenajung Malaka meliputi Malaysia, Thailand dan Pulau Sumatera saja.

Baca juga: Seekor Harimau Kembali Mati di Medan Zoo, Standar Pengelolaan Disorot

Kambing ini hidup di ketinggian 200 meter - 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada landskap hutan dan tebing.

Secara sekilas, kambing hutan mirip dengan kambing ternak. Namun ada perbedaan yang signifikan yakni rambut kambing jenis ini cuma ada satu warna, yaitu abu abu tua cenderung hitam.

"Spesies ini juga berkerabat dekat dengan kerbau, jadi moncongnya tuh mirip kerbau, tanduknya juga mirip tanduk antelope," katanya.

Baca juga: Serunya Luminous Journey di Taman Safari Bogor, Lihat Kehidupan Satwa di Malam Hari

Dengan statusnya yang  rentan, berkurangnya luasan hutan menjadi ancaman kelestarian kambing hutan ini.

"Perburuan liar untuk daging dan tanduk satwa ini juga mengancam kelestariannya," katanya.

Dengan terekamnya kambing hutan di alam liar ini menandakan keberadaan biodiversitas di kawasan Batu Tegi menjadi indikator bahwa kesehatan hutan dan keamanannya masih terjaga dengan baik.

"Tentunya ini kabar baik bagi upaya pelestarian lingkungan, khususnya bagi Provinsi Lampung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com