KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Kendalikan Banjir di Kaligawe-Genuk, Mbak Ita Bangun Ulang Jembatan Nogososro

Kompas.com - 03/01/2024, 20:32 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melakukan pembongkaran ulang Jembatan Nogososro.

Pasalnya, Jembatan Nogososro menjadi salah satu langkah pengendalian banjir di wilayah Kaligawe-Genuk.

Dia menjelaskan, Jembatan Nogososro saat ini masih dalam tahap pembongkaran dan akan dibangun setelah proses lelang selesai. 

Walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menyatakan, proyek itu baru dikerjakan setelah ia melakukan tinjauan banjir pada awal Desember 2023.

“Memang waktu itu anggaran dan perencanaan baru saat saya tinjauan ke sana sekitar awal Desember, sehingga ini sedang berproses,” ujarnya di Balai Kota Semarang, Rabu (3/1/2023).

Baca juga: Saat Penutup Saluran Air di Semarang Banyak yang Dicuri...

Lalu, dia menegaskan kembali rencana pembangunan jembatan tersebut untuk menanggapi terjadinya genangan air setelah hujan deras mengguyur ibu kota Jawa Tengah tersebut pada Selasa (2/1/2023). 

Mbak Ita mengatakan, wilayah Muktiharjo Lor masih dalam tahap peninggian betonisasi di beberapa titik. 

“Kedua itu kan peninggian di Muktiharjo Lor, itu kan masih kurang. Ada sebagian yang belum selesai dalam proses peningkatan dengan konstruksi beton,” jelasnya dalam siaran pers.

Sementara itu, pengendalian banjir di depan RUmah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung hanya perlu perawatan menggunakan inlet atau penutup saluran air. 

Meski sempat ada genangan air, Pemkot Semarang cepat menanganinya berkat bantuan pompa air yang sudah maksimal.

Baca juga: Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

“Memang pompa sudah ada lima, on semua. Kemudian masih menunggu tol tanggul laut, akan dibangun kolam retensi 250 hektar (ha),” ujarnya. 

Mbak Ita menyebutkan, pembangunan di wilayah Muktiharjo Kidul dan Muktiharjo Lor hanya menunggu lelang di Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Perlunya pembangunan ulang Jembatan Nogososro

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto mengatakan, rendahnya konstruksi jembatan Nogososro membuat banyak material sampah tersangkut dan menghambat aliran air.

"Karena jembatan itu terlalu rendah, jadinya kalau ada sampah yang hanyut, membuat sampah tersangkut di jembatan," ujarnya, Rabu (3/1/2024).

Suwarto menjelaskan, saat ini proses peninggian jembatan sedang memasuki tahap pembongkaran salah satu sisi jembatan untuk pembangunan jembatan darurat.

Baca juga: Kendalikan Banjir di Semarang, Mbak Ita Minta Dinas Terkait Siapkan Penyaring Sampah

“Nanti apabila jembatan darurat sudah terpasang, akan kami lanjutkan pembongkaran sisi kiri,” terangnya. 

Suwarto menambahkan, mengingat curah hujan pada Januari tinggi, pihaknya mengupayakan pembangunan jembatan darurat agar tidak mengganggu arus transportasi.

DPU Semarang kemudian melakukan pembongkaran pada Rabu (3/1/2024) untuk membuka aliran air. 

DPU juga melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang untuk mengalihkan arus lalu lintas.

"Hari ini kami berkoordinasi dengan Dishub untuk melakukan rekayasa lalu lintas agar warga yang biasa melalui jembatan tersebut dialihkan ke jalur lain," ucapnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Rob, Wali Kota Semarang: Ada Lahan yang Belum Ditutup

Suwarto menyampaikan, pihaknya akan segera membuka proses lelang konstruksi Jembatan Nogososro agar segera bisa dipergunakan masyarakat.

"Untuk renovasi kami segera melakukan proses lelang dan secepatnya melakukan konstruksi," ungkapnya.

Dia mengatakan, masalah lain yang juga sama penting adalah soal pendangkalan dan penyempitan sungai di bawahnya. 

Namun, masalah tersebut adalah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juwana sehingga Pemkot Semarang hanya bisa melakukan koordinasi supaya segera dilakukan pengerukan.

"Sungai itu kan mengalami pendangkalan dan penyempitan. Kami dari Pemkot Semarang sudah berkoordinasi dengan BBWS Pamali-Juwana untuk melakukan perbaikan-perbaikan (pengerukan)," imbuhnya.

Baca juga: Banyak Sampah Menghambat Drainase, Mbak Ita Larang Warga Semarang Buang Sampah ke Sungai

Baca tentang

Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com