Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Davis, Remaja 17 Tahun Asal Kupang Penemu Spesies Serangga Ranting Baru

Kompas.com - 31/12/2023, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

“Itu kami pertama kenalnya dari YouTube. Karena dulu kami suka membuat konten tentang serangga lalu dia kasih saran, coba kita bikin komunitas serangga,” lanjut Davis.

Davis dan temannya kemudian membentuk grup komunitas pecinta serangga pada 2020 yang ia beri nama Insect Junior Indonesia.

Komunitas yang ia bentuk sebagai wadah pegiat serangga yang sebaya dengannya berkumpul dan berbagi pengalaman kini telah bertumbuh menjadi komunitas dengan 276 anggota yang terdiri dari remaja maupun dewasa dari berbagai negara.

“Sebenarnya untuk Indonesia, tapi ada beberapa orang dari luar negeri yang ikut bergabung. Ada dari Malaysia, terus ada dari Polandia dan negara lain,” katanya.

Davis merasa senang bisa menemukan banyak orang di luar daerahnya yang memiliki entusiasme dan keinginan yang sama untuk meneliti serangga. Namun, ia berharap akan ada lebih banyak orang muda yang mendalami minat itu.

“Karena di NTT sendiri saja, [anak muda] yang suka serangga mungkin hanya saya. Jadi tidak ada orang yang meneliti lebih dalam tentang spesies-spesies ini.

“Giliran saya publikasi spesies ini [Nesiophasma sobesonbaii], banyak yang bilang 'ah ini di kampung saya banyak,' Tapi mereka tidak pernah meneliti lebih dalam,” katanya.

Baca juga: 7 Cara Mengusir Serangga dari Alat Elektronik, Awas Menyerang Laptop dan Komputer

Apa yang membuat Nesiophasma sobesonbaii unik?

Peneliti dan Pemerhati Serangga, Garda Bagus Damastra, yang menemukan spesies tersebut bersama Davis, mengatakan bahwa mereka menamakan spesies baru serangga ranting itu dengan nama Raja Sobe Sonbai III.

Raja Sobe Sonabai III adalah raja ke-15 dari dinasti Sonbai, sekaligus raja terakhir Pulau Timor.

Ia dikenal sebagai satu-satunya Raja Timor yang sampai akhir hayatnya tidak pernah menandatangani perjanjian takluk kepada Belanda.

“Karena beliau merupakan pejuang dari Timor dan juga saya dengar beliau ini sedang berusaha diangkat oleh warga Timor untuk menjadi pahlawan nasional,” kata Garda kepada BBC News Indonesia.

Ia dan Davis menghabiskan waktu dua tahun untuk mengamati dan meneliti spesies Nesiophasma sobesonbaii, mulai dari telur hingga menetas menjadi nympha dan dewasa.

Baca juga: Selain Ngengat, Ini 6 Serangga yang Dapat Merusak Pakaian

Garda menjelaskan bahwa yang membuat serangga ranting itu unik adalah ukurannya yang berbeda dengan serangga ranting lain, serta bentuk alat kelamin jantan yang berbeda dari lainnya.

“Sebelumnya memang dia sudah ada dari dulu, tapi belum ada yang memperhatikan dan belum ada yang mendeskripsikan dan mempublikasikannya agar diketahui oleh dunia internasional seperti itu sebetulnya,” ujar Garda.

Karena di Indonesia pun, sambungnya, belum ada ahli yang meneliti khusus tentang Phasmatodea alias serangga ranting. Sehingga, Garda dan Davis bekerja sama dengan peneliti serangga asal Jerman, Frank H. Hennemann.

Frank, yang memang berfokus pada penelitian serangga ranting, mengatakan bahwa penemuan spesies serangga ranting baru menunjukkan bahwa masih banyak spesies baru di luar sana yang belum terdokumentasi atau masuk cakupan dunia internasional.

“Penemuan spesies hewan yang sebelumnya tidak diketahui sangatlah penting bagi pengetahuan dan pemahaman kita tentang alam serta melindungi keanekaragaman hayati planet kita yang semakin terancam,” kata Frank dalam pesan surel kepada BBC News Indonesia.

Baca juga: 15 Cara Mengusir Serangga Saat Datangnya Musim Hujan

Menurut Frank, alasan mengapa serangga ranting tersebut belum pernah ditemukan sebelumnya – meski cukup lumrah di tengah masyarakat lokal – adalah kurangnya pendataan serangga ranting di wilayah Timor dan tidak adanya ahli yang meneliti khusus di bidang taksonomi serangga ranting.

“Hanya sedikit sekali pengumpulan serangga ranting yang dilakukan di Pulau Timor. Sejauh ini hanya satu spesies raksasa lainnya (Euricnema versirubra yang terkenal berwarna-warni dan bersayap) yang diketahui berasal dari Timor,” ujar Frank.

Dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, Frank berharap akan ada lebih banyak penelitian dan dokumentasi yang dilakukan, khususnya di daerah Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: 5 Serangga Pemakan Kayu yang Ada di Rumah dan Cara Mengidentifikasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com