Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Videonya Viral Usai Ledakan Smelter Nikel Morowali, Irfan Dinyatakan Meningggal dengan Luka Bakar

Kompas.com - 27/12/2023, 07:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Irfan Bukhari (26), salah satu korban ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali meninggal dunia pada Senin (25/12/2023) pukul 16.45 Wita.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali, usai menderita luka bakar.

Sosok Irfan Bukhari sempat viral karena videonya tengah berjalan kaki usai menjadi korban ledakan tungku smelter kawasan PT IMIP Morowali, beredar di media sosial.

Dalam video itu terlihat Irfan menuju truk masih dengan mengenakan baju yang rusak akibat terbakar serta wajahnya gosong.

Baca juga: 1 Korban Kebakaran Tungku Smelter Morowali Jalani Operasi Kepala

Tak hanya berjalan, Irfan bahkan sempat membantu evakuasi korban di lokasi kejadian.

Warganet mengaitkannya dengan keajaiban karena Irfan berhasil selamat dan tetap tegar berjalan tanpa alas kaki ke arah tim evakuasi.

Namun Irfan menjadi salah satu dari 18 korban tewas dalam tragedi tersebut. Sebelum meninggal, Irfan sempat dirawat di RSUD Bungku Morowali karena mengalami luka bakar.

Jenazah Irfan Bukhari tiba di rumah duka Desa Miring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) pada Selasa (26/12/2023).

Jenazah tiba pukul 08.25 Wita diantar langsung menggunakan mobil ambulans.

Baca juga: 18 Pekerja Tewas dalam Ledakan Smelter Nikel Morowali, Perusahaan Janji Sekolahkan Anak Korban

Kedua orang tua korban dan dua saudaranya terlihat tidak bisa menahan tangis. Begitu pula dengan kerabat dekat korban semasa sekolah, dan para tetangga rumahnya.

Jenazah korban dikebumikan di tempat pemakaman umum, Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang.

Salah satu keluarga korban, Andi mengatakan korban sudah satu tahun lebih merantau di Morowali.

"Sudah hampir satu tahun lebih, dia tiga orang bersaudara, dan anak pertama," ungkap Andi kepada wartawan.

Dia mengatakan Irfan sempat pulang beberapa bulan yang lalu lantaran sempat cuti. Ia berada di kampung halamannya selama 10 hari, dan kembali ke Morowali setelah masa cutinya berakhir.

Baca juga: Imbas Ledakan yang Tewaskan 13 Pekerja, Polisi Hentikan Operasional Smelter Nikel di Morowali

Andi menyebut sosok korban di kalangan masyarakat cukup sabar dan mudah berbaur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com