Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Partai Buruh Sebut Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Ngawur

Kompas.com - 23/12/2023, 20:40 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengkritik progam makan siang dan susu gratis calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, program yang sering dipromosikan itu seolah menganggap bangsa Indonesia pengemis.

"Kita itu semacam pengemis, BLT dikasih seenaknya, nanti dicabut, yang dikasih keluarga RT, makan siang itu charity, Partai Buruh menolak. Emang kita pengemis," jelasnya di Hotel Candi Indah, Kota Semarang, Jateng pada Sabtu (23/12/2023). 

Baca juga: Partai Buruh Nyatakan Tak Akan Dukung Paslon Amin

Untuk itu, dia mengaku berseberangan dengan program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tersebut. 

"I love governing body, liberal party, sosial democratic party, liberal socially life party. Itu tidak ada charity semacam itu," paparnya.

Dia menganggap anggaran yang dikucurkan untuk menyukseskan program makan siang dan minum susu gratis tersebut cukup besar dan terancam sia-sia.

"Enggak perlu kasih makan Rp 480 triliun, itu berlebihan, itu ngawur kalau menurut Partai Buruh," ujarnya.

Said Iqbal menjelaskan, penolakan Partai Buruh memiliki dasar dan perhitungan jelas.

 

Baca juga: Hari Pertama Kampanye, Massa Partai Buruh Unjuk Rasa di Gedung Sate

Dia memiliki gambaran bangsa Indonesia harus diberikan jaminan sosial yang tepat.

"Misal Rp 500.000 dikali jumlah orang miskin menurut BPS 27,7 juta, katakanlah 30 juta orang, kalikan Rp 500.000 sudah Rp 15 triliun, dikalikan 12 bulan jadi Rp 180 triliun, ambilkan dari cukai rokok yang jumlahnya Rp 230 triliun," katanya.

Program tersebut adalah jaminan makanan yang diinisiasi oleh Partai Buruh yang juga menjamin pendidikan, air bersih, perumahan, pekerjaan dan kebutuhan pangan.

"Jaminan makanan masuk ke dalam program prioritas Partai Buruh," ucap dia. 

Syarat penerima jaminan makanan itu anak-anak harus mengikuti wajib belajar atau sekolah hingga jenjang tertinggi.

"Satu keluarga kami kasih ATM yang dikasih setiap bulan misal Rp 500.000 seumur hidup yang pegang ibu-ibu seperti di Meksiko," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com