Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita Cari Caranya supaya Bisa Lebih Cepat Berangkat Haji

Kompas.com - 20/12/2023, 06:29 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan akan mencari cara untuk memperpendek antrean pemberangkatan haji jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Anies saat melakukan kampanye terbatas di Gelanggang Olahraga (GOR) Turida Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (19/12/2023).

"Kita sama-sama perjuangkan, kita cari caranya supaya bisa lebih cepat berangkat haji," kata Anies.

Baca juga: Diminta Joget, Anies: Kalau Ada Gagasan, maka Tidak Perlu Banyak Berjoget

Dalam kunjungan di Mataram, Anies mendapat banyak keluhan soal antrean haji yang panjang sampai belasan tahun, bahkan puluhan tahun.

"Saya tahu masyarakat Nusa Tenggara Barat adalah masyarakat yang religius. Saya dengar salah satu antrean haji paling lama di Indonesia, ada saya dengar tadi ada seorang ibu yang sudah mengantre (kebetangkayan haji) 15 tahun," kata Anies.

Baca juga: Bertemu Masyarakat Lombok, Anies: Perubahan Bisa Terjadi jika Punya Kewenangan

Anies juga mengaku mendapatkan keluhan dari masyarakat yang ikut berkampanye bahwa antrean haji di NTB ada yang mencapai 30 sampai 35 tahun.

Dengan demikian, Anies akan mencari cara untuk memperpendek antrean pemberangkatan haji jika terpilih nanti.

Menurut Anies, hal itu dapat terwujud melalui kerja sama antara legislatif dan eksekutif.

"Mumpung kita berkumpul di sini, saya ingin sampaikan, perubahan ini tidak bisa hanya menggunakan tangan eksekutif, harus bersama dengan legislatif. Betul ya. Kalau hanya eksekutif saja nanti bisa diberhentikan oleh legislatif," ungkap Anies.

Dalam kesempatan tersebut, Anies memperkenalkan para calon legislatif, baik dari tingkat kabupaten kota maupun caleg untuk DPR RI yang berasal dari partai pengusung Anies-Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com