“Malamnya dia telepon saya, katanya (korban), bapak tua, saya dipukuli lagi kepalaku, saya bilang kalau begitu besok pagi baru saya naik ke rumah,” kata LZ, Kamis.
Keesokan harinya, LZ dan kelurga beserta mertua korban mendatangi rumah MS. Mereka masuk melalui pintu belakang karena bagian depan rumah tertutup.
Saat masuk betapa terkejutnya LS menemukan keponakannya dalam kondisi tertelungkup di kamar. Sementara suaminya, LN berada tak jauh dari istrinya yang sudah tak bergerak.
“Mertuanya (korban) katakan kenapa pucat kakinya ini, saya pegang bukan pucat ini tapi sudah meninggal. Saya tanya suaminya, kamu kenapakan ini, dia bilang saya tidak apa-apakan, saya bilang jangan bohong tadi malam dia menelepon kamu pukuli kepalanya,” ujar dia.
Menurut LZ, ayah MS telah meninggal dunia sehingga keponakannya sering menelepon dirinya sembari menangis. Bahkan kekerasan yang dilakukan LN ke MS terjadi sebelum mereka menikah.
Baca juga: Jasad Ibu Hamil 3 Bulan yang Dianiaya Suami di Baubau Diotopsi
Penganiyaan yang diterima MS dar suaminya bukan yang pertama. Bahkan korban kerap menceritakan perlakuan kasar sang suami kepada keluarganya.
"Berdasarkan penuturan dari keluarga korban, bahwa korban memang sudah sering curhat menerima kekerasan dari suaminya," jelas Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk.
Berdasarkan hasil otopsi, korban meninggal karena kekerasan dan di bagian leher ditemukan ada patahan yang menyebabkan korban tewas.
Saat ini pelaku LN ditahan di ruang tahanan Mapolres Baubau. Pelaku LN diancam pasal 338 tentang pembunuhan dengan hukuman 15 tahun penjara.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Defriatno Neke | Editor: Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba, Robertus Belarminus), Tribunnews Sultra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.