Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banding Sanksi Diterima PSSI, Suporter PSIS Semarang Tetap Bisa Nonton di Stadion

Kompas.com - 15/12/2023, 12:27 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Komite Banding PSSI mengabulkan permohonan banding yang diusulkan oleh PSIS Semarang pasca-kerusuhan antarsuporter pada Minggu (3/12/2023) sore.

Kerusuhan antarsuporter terjadi saat pertandingan PSIS Semarang Vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: Cegah Kerusuhan Antar-Suporter, PSIS Semarang Luncurkan Sistem Pesan Tiket Online

Hal itu membuat PSIS Semarang terkena sanksi tanpa penonton di semua pertandingan hingga liga berakhir. Tak mau tinggal diam, PSIS Semarang mengajukan banding.

PSSI juga telah mengirim surat hasil banding secara resmi kepada PSIS pada Kamis (14/12/2023) sore.

Berdasarkan keputusan Komding nomor 007/KEP/KB/BRI-LIGA1/XII/2023 menetapkan sanksi disiplin kepada Klub PSIS Semarang berupa penutupan sebagian stadion (tribun utara).

Sanksi tersebut berlaku saat menjadi tuan rumah Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 hingga berakhir dan berlaku mulai pertandingan terdekat dan denda Rp 25 juta.

Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi membenarkan infomasi tersebut. Dia bersyukur bandingnya diterima.

"Alhamdulillah hari ini berkah bagi semua," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023).

Dia menjelaskan, banding PSIS Semarang telah diterima oleh Komite Banding PSSI. Hal itu membuat suporter tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu tetap bisa hadir dalam pertandingan.

"Hukuman PSIS dapat dibanding dan kita semua bisa kembali bertemu di Stadion Jatidiri," ujar dia.

Politisi Partai Demokrat itu berharap agar kerusuhan antar suporter PSIS Semarang Vs PSS Sleman bisa menjadi pembelajaran untuk pertandingan ke depannya.

"Semoga dari semua ini kita bisa belajar untuk lebih baik ke depannya," paparnya.

Baca juga: Buntut Kerusuhan dan Penjarahan Bus PSS Sleman, Suporter PSIS Ditetapkan Tersangka

PSIS Semarang juga sudah meluncurkan website serta aplikasi khusus penjualan tiket yang lebih rapi dan dapat meminimalisir adanya kebocoran.

"Banyak manfaat dan dapat memberi filter untuk pendukung tim tamu atau pun oknum yang suka buat onar," jelas Yoyok.

Dengan adanya pemesanan tiket online tersebut dapat mempermudah masyarakat yang ingin menonton pertandingan tim kebanggaan warga Kota Semarang itu.

"Ini sebagai gebrakan baru PSIS supaya ke depan kami lebih baik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

Regional
Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Regional
Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Regional
UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

Regional
Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Regional
Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Regional
1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

Regional
Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Regional
7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

Regional
Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Regional
Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Regional
Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Regional
10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

Regional
'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com