Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Suami di Baubau Bunuh Istri yang Hamil 3 Bulan, Tak Ingin Chat Pribadi Diketahui Korban

Kompas.com - 15/12/2023, 11:36 WIB
Defriatno Neke,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – LN (17), warga Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara adalah tersangka pembunuhan istrinya sendiri, MS (19) yang tengah mengandung tiga bulan. Korban ditemukan meninggal di dalam kamar di rumah mertuanya pada Kamis (7/12/2023).

Fakta terbaru, Polres Baubau mengungkap bahwa pasangan muda ini sering bertengkar dan pelaku LN kerap memukuli istrinya.

“Dari keterangan pelaku memang kehidupan rumah tangga mereka sudah tidak penuh kecocokan dan sering terjadi percekcokan. Dan (pelaku sering) melakukan pemukulan terhadap korban,” kata Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk di Kantornya, Jumat (15/2/2023).

Sebelum korban ditemukan meninggal pada Kamis pagi, pasangan suami istri ini juga terlibat pertengkaran hingga akhirnya terjadi penganiayaan. Motif pelaku ternyata karena tidak ingin privasinya diketahui korban.

Baca juga: Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Polisi Selidiki Motif Pelaku

Pada Rabu (6/12/2023), korban mengalami penganiayaan dari suaminya. 

Setelah terjadi penganiayaan, korban MS berpamitan kepada kakak iparnya dan pelaku LN untuk mengikuti arisan keluarga. 

“Saat itu juga korban berpamitan dengan pelaku LN dan sebelumnya (pergi) sudah terjadi penganiayaan kdrt kepada korban. Korban kembali dari arisan, korban bertemu dengan pelaku dan terjadi kembali penganiayaan terhadap korban,” ujarnya. 

Usai menganiaya korban, pada pukul 22.30 Wita pelaku keluar rumah untuk pergi futsal. Pelaku baru pulang ke rumah sekitar pukul 23.30 Wita.

Bungin mengatakan, saat pelaku pergi futsal, korban menghubungi keluarga dan mengaku dipukul di beberapa bagian tubuh oleh suaminya. Saat itu, korban mengaku sudah tidak tahan dengan perlakuan suaminya.

“Saat pelaku pulang futsal, terjadi penganiayaan kembali (terhadap korban),” ucap Bungin. 

Keesokan paginya sekitar pukul 6.30 WIB, ibu angkat dan keluarga korban mendatangi rumah mertua korban, di mana korban dan suaminya tinggal.

“Saat ditemui, korban sudah tidak sadarkan diri dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,” jelas Bungin. 

Keluarga korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Polisi kemudian membawa pelaku dan melakukan penyidikan dan penyelidikan. 

Baca juga: Jasad Ibu Hamil 3 Bulan yang Dianiaya Suami di Baubau Diotopsi

Pada Selasa (12/12/2023), polisi melakukan autopsi terhadap korban untuk mengetahui penyebab kematian LN. 

Dari hasil autopsi yang dilakukan dokter polisi Polda Sultra, diketahui korban tewas karena pukulan.

“Berdasarkan hasil autopsi, ini membulatkan penyebab kematian adanya kekerasan di bagian leher. Di situ ada patahan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia,” ungkap Bungin.  

Motif pelaku

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Baubau, Iptu Ismunandar dalam konferensi pers, Kamis (14/12/2023) menyatakan, motif pelaku menganiaya korban karena masalah sepele.

“Motif pelaku melakukan perbuatan tersebut hanya masalah sepele. Di mana pelaku meminjam charger HP kepada korban, kemudian tersangka tidak ingin diketahui privasinya. Di mana isi chat tidak ingin diketahui korban," kata Ismunandar.

Baca juga: Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Polisi Selidiki Motif Pelaku

"Sehingga tersangka beberapa kali melakukan penganiayan terhadap korban MS dan menimbulkan beberapa luka di tubuhnya,” sambungnya. 

Saat ini pelaku LN ditahan di ruang tahanan Mapolres Baubau. Pelaku LN diancam pasal 338 tentang pembunuhan dengan hukuman 15 tahun penjara. 

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Regional
Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Regional
Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Regional
Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Regional
Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Regional
Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Regional
Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Regional
Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Regional
IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

Regional
Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Regional
Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Regional
HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

Regional
Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Regional
Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com