Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Kg Telur Dimusnahkan oleh Petugas Karantina Pertanian Timika, Ini Sebabnya

Kompas.com - 08/12/2023, 10:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Sebanyak 250 kilogram telur asal Tulungagung, Jawa Timur dimusnahkan oleh Kantor Karantina Pertanian Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Telur-telur tersebut dimusnahkan karena tidak dilengkapi dokumen sertifikat kesehatan produk hewan.

Baca juga: Telur Asin Brebes: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi

"Kami memusnahkan 250 kilogram telur yang terdiri telur bebek 50 kilogram, telur ayam kampung 50 kilogram dan telur burung puyuh 150 kilogram," kata Penanggung Jawab Pemusnahan Kantor Karantina Pertanian Timika drh Stepanus, Kamis (7/12/2023), seperti dikutip dari Antara.

Antisipasi HPHK

Stepanus mengungkapkan dirinya telah memberi kesempatan pemilik melengkapi dokumen, namun tidak dipenuhi.

"Kami melakukan tindakan tegas memusnahkan media pembawa guna mengantisipasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Kabupaten Mimika," kata dia.

Telur-telur tersebut dimusnahkan dengan dibakar dan dikuburkan.

Baca juga: Mengapa Telur Mengeras Saat Dipanaskan Tapi Tidak Saat Didinginkan?

Prosedur

Stepanus meminta masyarakat bisa memahami prosedur dan persyaratan karantina khusus produk hewan, tumbuhan, dan turunannya.

"Kami mengharapkan masyarakat yang akan membawa media produk hewan, tanaman, serta turunannya untuk wajib menyiapkan dokumen karantina agar tidak dimusnahkan pada daerah tujuan," kata dia.

Jika warga mendapati adanya media pembawa tanpa dokumen dapat melapor ke Kantor Karantina Pertanian Timika.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com